PERSEMBAHYANGAN PAGERWESI DI PURA WIJAYA KUSUMA DESA BANARAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO (PERSPEKTIF TRI KERANGKA DASAR AGAMA HINDU)
Abstract
Agama Hindu merupakan agama yang tertua di dunia, ajaran-ajaranya bersumber pada kitab suci Veda yang merupakan wahyu Tuhan Yang Maha Esa. Bila seseorang secara mantap mengikuti semua ajaran agama yang bersumber pada sabda suci Tuhan Yang Maha Esa itu, maka akan diperoleh ketentraman dan kebahagiaan hidup yang sejati yang disebut “Moksratam jagadhita ya ca iti dharma”(Titib, 2003 :2).
Tri Kerangka Dasar Agama Hindu merupakan tiga konsep yang mendasari ajaran Agama Hindu tersebut. Tattwa, Susila dan Ritual atau upacara merupakan satu kesatuan yang utuh yang harus dilaksanakan secara seimbang dalam melaksanakan suatu aktivitas agama Hindu. Karena ketiga aspek ini saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Kalau salah satu dari ketiga aspek tersebut tidak dilaksanakan dengan baik, maka tujuan dari agama Hindu yaitu “Moksartam jagadhita ya ca iti dharma” tidak akan tercapai dengan sempurna. Sehingga dalam setiap melaksanakan aktivitas agama Hindu terutama dalam hal yadnya atau persembahan suci tentu tidak pernah lepas dari konsep Tri Kerangka Dasar Agama Hindu (Sudharta, 2007 : 5)
Secara realita yang ada disekitar khususnya di Desa Banaran, pelaksanaan persembahyangan Pagerwesi kalau dilihat sepintas tidak diragukan lagi mengenai hal ritual atau upacaranya. Tetapi dalam hal Etika dan Tattwa atau filsafatnya kurang dipahami dan terkadang dikesampingkan. Sebagian besar umat Hindu Desa Banaran didalam melaksanakan ritual atau upacara persembahyangan pagerwesi belum memahami secara benar bagaimanakah cara beretika dengan baik dan semua hal tersebut berdasarkan tattwa yang mana. Hal inilah yang menjadi kebiasaan kurang baik oleh Umat Hindu Desa Banaran khususnya dalam melaksanakan suatu aktivitas keagamaan.
References
Jawi, I Nyoman, 2007. Makna Pelaksanaan Persembahyangan Pager Wesi Dalam Meningkatkan Sikap Disiplin Siswa SD Negeri Blahbatuh Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar IHDN Denpasar.
Kadjeng, I Nyoman, dkk. 1994. Sarasamuscaya, Dengan Teks Bahasa Sansekerta dan Jawa Kuna. Surabaya : Paramita.
Kaler, Igusti Ketut. 2004, Tuntunan Muspa Bagi UmatHindu, Penerbit Kayu Mas Agung : Denpasar
Oka Netra, A.A Gde, 1994. Tuntunan Dasar Agama Hindu, Tim Penyusun
PHDI Pusat, 1993, Pedoman Pembinaan Umat Hindu Dharma Indonesia, Jakarta : Upada Sastra.
Pudja, Gde, 1993. Bhagavadgita (Pancama Veda). Jakarta : Hanuman Sakti.
Raka Dherana, Tjokorda. 1982. Pembinaan Awig-Awig Desa Pakraman Dalam Tertib Masyarakat. Denpasar
Ritzer, George, 1985. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta : Rajawali.
Rudia Adiputra I Gede, 2004, Dasar-Dasar Agama Hindu, Jakarta : Lestari Karya Megah
Titib, I Made. 2003, Tri Sandhya, Sembahyang dan Berdoa, Surabaya : Penerbit Paramita.
Wiana, Ketut. 2009. Sembayang Menurut Hindu, Penerbit Yayasan Dharma Naradha : Denpasar.
, I Ketut,1999. Pelinggih Di Pemerajan, Denpasar: Upada Sastra.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.