IMPLEMENTASI TRI KERANGKA DASAR AGAMA HINDU GUNA MENINGKATKAN SRADDHA DAN BHAKTI PEMUDA HINDU DUSUN SILIRSARI, DESA KESILIR, KECAMATAN SILIRAGUNG, KABUPATEN BANYUWANGI

  • Made Dwiana Mustawan Sekolah Tinggi Agama Hindu Shantika Dharma Malang
Keywords: Kata Kunci : Tri Kerangka Dasar, Sradha dan Bhakti.

Abstract

Tri Kerangka Dasar Agama Hindu merupakan tiga dasar atau tiga pedoman hidup umat Hindu yang terdiri dari tattwa susila dan upacara. Tri Kerangka Dasar Agama Hindu sangat penting bagi pemuda Hindu karena merupakan landasan hidup bagi pemuda dan generasi Hindu, antara lain Tattwa merupakan ajaran tuntunan pengetahuan hidup, Susila merupakan Etika dalam bersosial, dan upacara adalah ajaran yadna tentang korban suci. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana kondisi pemuda Hindu Dusun Silirsari Desa Kesilir Kecamatan Siliragung (2)  Bagaimana Fungsi Tri Kerangka Dasar Agama Hindu bagi pemuda Dusun Silirsari, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung dalam membentuk sradda dan bhakti pemuda Hindu Dusun Silirsari. (3) Bagaimana pemuda Hindu Dusun Silirsari Desa Kesilir Kecamatan Siliragung mengimplementasikan Tri Kerangka Dasar Agama Hindu. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui kondisi Sradha dan Bhakti pemuda Hindu Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi. (2) Untuk mengetahui fungsi Tri Kerangka Dasar Agama Hindu bagi Pemuda Hindu di Desa Kesilir Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi. (3) Untuk mengetahui mengimplementasikan Tri Kerangka dasar Agama Hindu di Silirsari Desa Kesilir Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Adapun instrument dalam penelitian ini yang paling utama adalah peneliti sendiri, selain itu juga menggunakan wawancara, catatan lapangan, hanphone sebagai perekam dan kamera. Hasil penelitian menunjukan kegiatan pemuda Hindu yang mengimplementasikan Tri Kerangka Dasar agama Hindu dimulai dari perkumpulan rutin yang dilaksankan di pura dengan mengulas ajaran-ajaran kebenaran merupakan implementasi dari Tattwa. kemudian mereka mempunyai suatu organisari pemuda dengan kegiatan membentuk kemandirian pemuda dengan melaksanakan pembukaan stand expo, ikut bergabung dengan pemuda Islam Hindu dan Kristen dalam bakti sosial pembagian Takjil saat bulan suci romadon itu merupakan implementasi dari Susila. Kemudian mereka membuat sarana upacara seperti Canang, Daksina, Kwangen, aktif melaksanakan persembahyangan Purnama dan Tilem dipura dan ikut  andil dalam pelalsaan Hari Raya Tahun Baru saka mulai awal sampai akhir itu merupakan implementasi dari upacara yang dilakukan pemuda Hindu Dusun Silirsari, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi.

 

References

Eliade, Mircea, 2002, Mitos Gerakan Kembali Yang Abaddi (kosmos dan sejarah), Yogyakarta: Ikon Teralitera
Koentjaraningrat, 1985, Ritus Peralihan di Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Putra, Mas, 1998, Panca Yajna, Surabaya:Paramita.
Putra, Mas 2020, Upacara Yajna, Denpasar: proyek peningkatan sarana/prasarana kehidupan beragama-propinsi bali.
Pudja, gede, 1999, Bhagawadgita, Surabaya:Paramita
Somvir, 2003, “108 Mutiara Veda Edisi II”, Denpasar.
Sundharta, Tjok Rai, Oka Punia Atmaja, Upadesa Agama Hindu, Surabaya: Paramita.
Wiana, ketut, 2001, makna Upacara Yajna Dalam Agama Hindu, Surabaya: Paramita.
Published
2022-03-05
How to Cite
Made Dwiana Mustawan. (2022). IMPLEMENTASI TRI KERANGKA DASAR AGAMA HINDU GUNA MENINGKATKAN SRADDHA DAN BHAKTI PEMUDA HINDU DUSUN SILIRSARI, DESA KESILIR, KECAMATAN SILIRAGUNG, KABUPATEN BANYUWANGI. Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu, 27(1), 105-116. https://doi.org/10.54714/widyaaksara.v27i1.182
Section
Articles