REVITALISASI MAKNA DAN FUNGSI PELAKSANAAN SIWARATRI DI PURA GIRI PURWO WASESO DESA PURWOHARJO KECAMATAN PURWOHARJO KABUPATEN BANYUWANGI (PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA HINDU)
Abstract
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu: (1) mengetahui prosesi pelaksanaan upacara Siwaratri di Pura Giri Purwa Wasesa, (2) memahami makna dan fungsi pelaksanaan upacara Siwaratri di Pura Giri Purwa Wasesa, (3) revitalisasi makna dan fungsi pelaksanaan Siwaratri di Pura Giri Purwa Wasesa
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan analisis deskriptif kualitatif, yang dibantu dengan tehknik deduktif dan argumentatif. Objek penelitian ini adalah pelaksanaan Siwaratri di Pura Giri Purwo Waseso Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi . Dimana dalam mendapatkan data, peneliti menggunakan metode lapangan (filed research) yang dibantu dengan tehknik wawancara dan kepustakaan.
Berdasarkan metode yang digunakan peneliti mendapatkan hasil penelitian bahwa Hari Raya dalam agama Hindu yang diakui oleh Negara ada 6 hari raya. Salah satunya Hari Raya Siwaratri. Proses Pelaksanaan upacara Siwaratri di Pura Giri Purwa Wasesa Desa Purwoharjo Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi, dahulunya dilaksanakan berbarengan dengan piodalan. Kemudian dalam beberapa tahun piodalan Pura Giri Purwa Waseso dirubah sehingga perayaan Siwaratri dapat berdiri sendiri yang dirayakan setiap sasih ke-7 panglong 14. Namun pada prakteknya, perayaan Siwaratri masih terdapat hal-hal yang berkaitan dengan piodalan, seperti mendak tirta yang hubunganya dengan pangurip-urip, kesenian yang tidak berhubungan dengan Siwaratri. Sehingga makna dan fungsi Siwaratri tidak pada tempatnya dan mengarah pada degradasi Siwaratri.
Makna dan fungsi pelaksanaan upacara Siwaratri di Pura Giri Purwa Wasesa Desa Purwoharjo Kecamatan Purwoharjo beberapa sudah tidak cocok dengan susastra yang ada. Salah satunya pelaksanaan kesenian pada malam Siwaratri yang seharusnya dilaksanakan upawasa, tidak hanya renungan saja. Hal-hal seperti ini perlu diadakan revitalisasi pelaksanaan perayaan Siwaratri, dengan tujuan agar makna dan fungsi Siwaratri tidak bergeser dan para generasi mendapatkan pengetahuan yang jelas tetang Siwaratri sesuai sastra. Pelaksanaan perayaan Siwaratri sudah sangat jelas tertuang pada Kakawin Siwaratrikalpa mulai pasalain 36.1-3, dan pasalin 37. 1-10
Dalam Pemaparan/Pembahasan yang sudah yang sudah Peneliti Sampaikan diatas, maka dalam Kajian ini terkait dengan Revvitalisasi dalam Perspektif Pendidikan agama yang dimaksud Perayaan Siwaratri yang sudah berlangsung dan dilaksankan sudah sangat lama sekali dengan tata cara yang seperti itu, maka jika ada tata cara yang tidak sesuai dengan sastra harus dikembalikan sesuai sastra, Agus Wiyono menyampaikan bahwa sebagai tonggak warisan Kepada Generasi Muda Hindu di Wilayah Purwoharjo, maka kita sebagai tokoh umat harus bisa meluruskan kembali tatacara pelaksaan Siwaratri sesuai sastra yang ada, halini disampaikan oleh ketua PHDI dimana beliau menekankan kembali untuk bisa menjalankan persaan siwaratri sesuai dengan sastra, walaupun tidak dengan perubahan yang cepat tetapi beliau menghimbau untuk kegiatan-kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan perayaaan siwa ratri harus mulai di hilangkan secara perlahan-lahan supaya anak cucu pewaris ini tidak selamanya melaksanakan ajaran yg sebenarnya bertentangan dengan sastra yang ada.
References
Ardhana I.B Suparta, 2013. “Hari Raya & Kakawin Siwaratrikalpa”. Surabaya : Paramita
Bansi, Pandit. 2006. Pemikiran Hindu Pokokpokok Pikiran Agama Hindu dan Filsafat. Surabaya : Paramita.
Bungin Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Darmawan, Hendro, dkk.2010. Kamus Ilmiah Populer Lengkap. Yogyakarta: Bintang Cemerlang.
Djlantik, A.A.M. 2008. Estetika Sebuah Pengantar. Jakarta: Masyarakat Pertunjukan seni Indonesia
Edi, Rai. Teori Makna dan Analisis Makna. (http://luluvikar.wordpress.com/2020 /12/8/makna-dan-teori-tentangmakna- tugas/).
Hasyim Hasanah, 2016. “Teknik-Teknik Observasi”. http://journal.Walisongo.ac.id/index.php/attqaddum/articel/downloas/1163/932
Kadjeng, I Nyoman. 2003. Sarassamuccaya. Jakarta: Pustaka Mitra Jaya
Lexy.J.Moleong.2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Maswinara, I Wayan. 1999. Rg Veda Samhita mandala VII, VIII, IX. Surabaya: Paramita
Medera, I Nengah. 1997. Kakawin dan Mebebasan di Bali. Denpasar : Upada Sastra.
Neolaka, Amos dan Amilia A. Neolaka, Grace.2017. Landasan Pendidikan . Depok: Kencana.
Nur Rachmawati, Imami. Pengumpulan data dalam penelitian Kualitatif, Jurnal Keperawatan Indonesia “Wawancara” VOL.11 No.1 Maret 2007, hal 35-40. Jakarta : Universitas Indonesia.
Oka Sanjaya, Gede. 2010. Siwa Purana. Surabaya: Paramita
Rizki Rinaldi, 2015. “Kesenian Sasapian pada Acara Salametan Irung-Irung di Cihideung Parongpong Kabupaten Bandung Barat”. Skripsi, (Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia) Sanggraha.
Sivananda, Swami. 1993. Intisari Ajaran Hindu. Surabaya : Paramita.
Sudarsana, I.B. Putu. 2000. Acara Agama Ajaran Agama Hindu. Denpasar : Yayasan Dharma Acarya.
Sudharta, Tjok Rai dan Atmaja, Ida Bagus Oka Punia. 2001. Upadesa. Surabaya: Paramita.
Sudharta, Tjok Rai. 1994. Makna dan Upacara Siwaratri. Denpasar : Upada Sastra.
Sugiyono, R. 1984. Reg Weda Mandala IX. Jakarta: Depag RI
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Surada, I Made 2007. Kamus Sanskreta Indonesia. Denpasar: Widya Dharma
Titib, I made, 2003. Teologi dan Simbol-Simbol dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita
Titib, I Made. 2003. Purana Sumber Ajaran Agama Hindu Komprehensip. Jakarta: Pustaka Mitra Jaya
Watra Wayan, 2007. “Pandangan Filosofis, Etika dan Upakara dalam Siwaratri di Era Modern”. Surabaya : Paramita
Widnyani, Nyoman. 2012. Ogoh-ogoh Fungsi dan Perannya di Masyarakat dalam Mewujudkan Generasi Emas Umat Hindu. Surabaya: Paramita.
Zainal Arifin.2012. Penelitian pendidikan metode dan paradigma baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
Zoetmulder, P.J 1994. Kamus Jawa Kuna Indonesia. Jakarta: PT Gramaedia Pustaka Utama
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Tafsir, Ahmad. 1990. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung:ALFABETA, cv.
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers
I Nyoman Santiawan, I. N. W. (2020). UPAYA PASRAMAN PADMA BHUANA SARASWATI DALAM MEWUJUDKAN SISYAYANG CERDAS BERBUDAYA. Bawi Ayah, 11(1), 1–17. https://doi.org/https://doi.org/10.33363/ba.v11i1.455
Copyright (c) 2022 Widya Aksara

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.