DENYUT KEHIDUPAN ORANG JAWA DAN HINDUISME
Abstract
Religi masyarakat jawa telah mengalami perkembangan modern. Peninggalan bangunan seperti menhir dan punden berundak pada zaman megalitikum mewujudkan bahwa kehidupan religi masyarakat jawa yang disebut Animisme, Dinamisme itu sudah ada. Datangnya Hinduisme menandai zaman sejarah masyarakat. Hinduisme menawarkan konsep-konsep religi dan wujud bangunan peribadatan berupa percandian. Masyarakat jawa dengan adanya konsep-konsep religi Hinduisme menjadikan religi asli mereka semakin berkembang. Sampai saat ini Agama dan Budaya jawa menghadapi tantangan global, tantangan Materialisme dan bahkan dampak perkembangan media sosial sangat mempengaruhi kebudayaan jawa. Lebih terikat pada adat dan tradisinya. Hal ini diakitbatkan adanya pembudidayaan Agama menjadi praktek kehidupan nyata sehingga keberadaan Agama Hindu tidak secara jelas dengan kitab Wedanya sebagai dasar pedomannya, melainkan budaya-budaya yang sudah melekat yang dijadikan praktek. Dalam adat baik dalam ritual maupun penghayatan sastra-sastra ( Nyastra ) sehingga dijumpai Ketika acara keagamaan memakai Weda sebagai bahan bacaan di Pura maupun dalam pedoman ritualnya.
References
Cundamani, 1878. Bagaimana umat hindu menghayat ida shang hyang widhi wasa ( tuhan yang maha esa ), Yayasan wisma karms, Jakarta.
Ni Made Erlina Sari, I. N. S. (2021). Implementasi Ajaran Tri Hita Karana Di Masa Pandemi Covid-19 Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Dwipa, 2(2), 97–108. https://doi.org/https://doi.org/10.54714/jd.v2i2.40
Santiawan, I. N. (2019). Pengaruh Utsawa Dharma Gita Pada Peserta Di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017. Widya Aksara, 22(2), 1–14. https://ejournal.sthd-jateng.ac.id/index.php/WidyaAksara/article/view/25
Santiawan, I. N. (2021). Implementasi Catur Asrama dalam Mencapai Tujuan Hidup (Catur Purusa Artha). Jurnal Widya Aksara, Vol. 26(2), 294–302. https://doi.org/https://doi.org/10.54714/widyaaksara.v26i2
Yayasan mangadeg Surakarta, 1975. Serat widha tama.
Niels mulder, 1983. Kebatinan dan hidup sehari-hari orang jawa kelangsungan dan perubahan kulturil, PT Gramedia, Jakarta.
Bagawadgitha g. pudja. MA, SH, 1984. Copy right reserved, maya sari, Jakarta.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.