INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI KETELADANAN GURU DAN ORANG TUA
Abstract
Dengan berlangsungnya revolusi digital menjadikan salah satu terjadinya perubahan peradaban masyarakat. Perubahan pada masyarakat dalam hal penurunan moralitas dan banyaknya permasalahan sosial yang terjadi pada bangsa ini. Karena itulah dibutuhkan penguatan pendidikan karakter dengan menginternalisasi nilai-nilai pendidikan karakter, yang salah satunya adalah melalui nilai-nilai keteladanan guru dan orang tua. Internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan dukungan pelibatan publik dan kerjasama antara sekolah, keluarga dan masyarakat. Urgensi internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter ini yang pertama adalah pengembangan SDM sebagai fondasi pembangunan bangsa, kemudian generasi emas 2045 yang dibekali keterampilan abad 21 dan menghadapi kondisi degradasi moral, etika dan budi pekerti. Internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter dapat dilakukan melalui nilai-nilai keteladanan guru dan orang tua. Pendidikan adalah hal yang penting, hal yang mempunyai tujuan yang jelas, yaitu untuk mengembangkan potensinya agar memiliki kepribadian yang baik serta kemampuan intelektual yang baik pula. Karakter merupakan identitas khas yang menggambarkan perilaku, watak, sikap setiap manusia atau setiap individu. Keteladanan merupakan salah satu hal yang penting dalam pendidikan. Pendidikan karakter dapat dilakukan melalui pembelajaran baik pada mata pelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler, kemudian dapat juga melalui keteladanan, pembiasaan dan pengulangan serta pembinaan.
References
Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara press
Darahim, Andarus. (2015). Membentuk Jati Diri & Karakter Anak Bangsa. Jakarta: Institut Pembelajaran Gelar Hidup
Endraswara, Suwardi. (2015). Revolusi Mental dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Narasi
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sumodiningrat & Wulandari. (2015). Revolusi Mental Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia.Yogyakarta: Media Pressindo
Bilhuda, Titin. (2015). “Sinergi Peran Orang Tua Dalam Penanaman Nilai-Nilai Karakter Di Sekolah Dasar”. Prosiding Nasional Seminar dan Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah
Dyah. (2012). Kajian Pendidikan Karakter Menurut K.H. Ahmad Dahlan dan Ki Hadjar Dewantara. Konapsi VII Universitas Negeri Yogyakarta.
Hasan, Salim. “Sistem Pembinaan Karakter dan Implementasinya Pada Lembaga Pendidikan” Universitas Muslim Indonesia
Harmawati, Yuni Dkk. (2016). Kajian Nilai Budaya Tradisi Dieng Culture Festival sebagai Kearifan Lokal untuk Membangun Karakter Bangsa (Studi Kasus di Dataran Tinggi Dieng, Dieng Kulon Banjarnegara), 3 (2)
Lestari dan Sukanti. (2016). “Membangun Karakter Siswa Melalui Kegiatan Intrakurikuler, Ekstrakurikuler, dan Hidden Curriculum (di SD Budi Mulia Dua Pandeansari Yogyakarta)” Jurnal Penelitian. 10, 71-96
Lickona, T. (2013). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Alih bahasa: Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: PT Bumi Aksara
Mujirah, Gatot Wibowo, I. N. S. (2021). Pengaruh Ajaran Tri Guna Dalam Meningkatkan Budhi Pekerti Anak Di Tk Sari Mekar Banguntapan Bantul Yogyakarta. Jawa Dwipa, 2(1), 34–49. https://doi.org/https://doi.org/10.54714/jd.v2i1.36
Mujtahidin dan Badrud. (2013). “Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren di SD Al Mujtamak Pamekasan”
Suparlan, H. (2014). “Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Sumbangannya Bagi Pendidikan Indonesia”. Jurnal Filsafat, 1 (25), hlm. 1-19
Budhiman, Arie. (2017). Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Harmawati, Y. (2015). Penguatan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran PKn melalui Budaya Jawa sebagai Kearifan Lokal untuk Menghadapi Globalisasi. Prosiding AP3Kni
Wahyuni, U. “Peran Guru Dalam Membentuk Karakter Siswa Di SDN Jigudan Triharjo Pandak Bantul Tahun Pelajaran 2014/2015”. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.