PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SEKOLAH DASAR
Abstract
Selama ini pelaksanaan pendidikan hanya berorientasi pada aspek koginitif (kecerdasan intelektual) siswa, sehingga kecerdasan emosional siswa tidak berkembang dengan baik yang berimplikasi terhadap degradasi moral siswa. kecerdasan emosional adalah kemampuan siswa dalam mengelola emosi yang dimiliki yang dapat mengarahkan siswa untuk bersikap dan berprilaku dengan tepat sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu. Ada beberapa aspek kecerdasan emosional yaitu mengenali emosi diri, menglola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenal emosi orang lain (empati) dan membina hunungan. Kecerdasan emosional penting untuk di pupuk dan dikembangkan pada siswa di sekolah dasar karena pada usia sekolah dasar emosi anak mudah dibentuk. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa adalah dengan menerapkan pendidkan karakter. Dengan pendidkan karakter siswa di sekolah dasar akan cerdas emosinya serta hasil belajarnya akan semakin meningkat.
References
Goleman, Daniel. 1995. Emotional Intelligence. New York: Bantam Books.
Goleman, D. 2007. Emotional Intelligence, Kecerdasan emosional Mengapa EI Lebih Penting dari IQ. Alih bahasa: T Hermaya. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.
Indaayu, P. 2017. Peran Pendidikan Karakter Dalam Kecerdasan Emosional Siswa Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 1 (1). 344-347.
Indriawati, P. 2018. Pengaruh Kepercayaan Diri dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Balikpapan. Jurnal Pendidikan Edutama. 5 (2). 1-9.
Kemko Kesra RI. (2010). Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa. Jakarta.
Khodijah, Nyanyu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Arruzmedia.
Labudasari, E. & Sriastria, W. Perkembangan Emosi Pada Anak Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon.
Lestari, P dkk. Tingkat Kecerdasan Emosi Siswa Kelas XI di SMA Negeri 15 Palembang. Jurnal Konseling Koperhensif. 6 (1). 11-20.
Muslich, Masnur. 2014. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional.Jakarta:Bumi Aksara.
Mujirah, Gatot Wibowo, I. N. S. (2021). Pengaruh Ajaran Tri Guna Dalam Meningkatkan Budhi Pekerti Anak Di Tk Sari Mekar Banguntapan Bantul Yogyakarta. Jawa Dwipa, 2(1), 34–49. https://doi.org/https://doi.org/10.54714/jd.v2i1.36
Primasari, G, dkk. 2019. Pendidikan Karakter Bagi Generasi Masa Kini. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.
Ramdhanti, M, dkk. 2019. Pembentukan Karakter Dalam Pembelajaran BCCT (Beyond Center And Circle Time). Jurnal Educate. 4 (1). 10-17.
Shapiro, Lawrence E. 1997. Menagajarkan Emotional Intellegence Pada Anak (Alih Bahasa Alex Tri Kantjono). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sumantri, S. M. 2015. Pengantar Pendidikan. Hakikat Manusia dan Pendidikan. MKDK4001/MODUL 1.
Utami, W. S. 2019. Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Kedisiplinan Siswa. Jurnal Pendidikan. 4 (1). 63-66.
Zulaikah, S. 2019. Penguatan Pendidikan Pendidikan Agama Islam di SMPN 3 Bandar Lampung. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam. 10 (1). 83-93.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.