AJARAN AHIMSA DAN SPIRIT TEOLOGI PEMBEBASAN DI MUHAMMADIYAH
Abstract
“Ahimsa” artinya tidak menyakiti, melukai, atau membunuh makhluk lain baik melalui pikiran, perkataan, dan tingkah laku secara sewenang-wenang. Agama Hindu mengajarkan kepada umatnya untuk tidak membunuh ataumenyakiti makhluk lain. Ajaran Ahimsa itu merupakan salah satu faktor susila kerohanian yang amat penting dan amat utama. Teologi merupakan suatu refleksi dari keimanan yang tercermin dalam kehidupan manusia. Oleh karenanya iman harus dipahami dan diselaraskan dengan konteks yang ada di zamanya. Teologi pembebasan pada mulanya untuk membebaskan masyarakat dari belenggu kemiskinan sederhananya, Tuhan dalam hal ini hadir kepada masyarakat miskin. Sehingga iman yang diyakini harus dapat terimplementasi dalam ranah praktis di kehidupan masyarakat dan dapat membebaskan manusia dari belenggu kesengsaraan. Dalam ranah praktis Muhammadiyah telah berhasil mengimplementasikan Teologi Pembebasan sejak kepemimpinan Kiai Dahlan yang mampu menggerakkan pemikiran dan kesadaran teologisnya dalam praktis sosial teologi ini dikenal dengan teologi Al-Maun atau teologi mustadafin. penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research), yakni penelitian yang obyek kajiannya menggunakan data pustaka berupa buku-buku sebagai sumber datanya. Pada penelitian, pengumpulan data dilakukan dari data primer yaitu dari buku, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan tema pembahasan. Hasil dari penelitian ini yaitu kedua ajaran tersebut memiliki relevansi baik ajaran Ahimsa maupun teologi pembebasan Muhammadiyah yang dimana keduanya menitikberatkan aspek kemanusiaan dan melakukan pembebasan manusia dari belenggu keterpurukan dan kedua gagasan ini bersumber dari spirit pengamalan ajaran agama yaitu Hindu dan Islam.
References
Ahimsa. (n.d.). https://id.wikipedia.org/wiki/Ahimsa
Andri Gunawan. (2018). Teologi Surat al-Maun dan Praksis Sosial Dalam Kehidupan Warga Muhammadiyah. SALAM; Jurnal Sosial & Budaya Syar-I, Vol. 5 No., 163. https://doi.org/10.15408
David Efendi. (2021a). Mencari Ekologi Pembebasan di Muhammadiyah. http://davidefendi.staff.umy.ac.id/2021/03/24/mencari-ekologi-pembebasan-di-muhammadiyah/
David Efendi. (2021b). Menghijaukan Teologi Pembebasan. Kumparan.Com. https://kumparan.com/david-efendi-1615791284070942903/menghijaukan-teologi-pembebasan-1wah0OA2gnQ/3
Dedeh Azizah. (2019). Teologi Pembebasan Dalam Pendidikan Islam Perspektif Asghar Ali Engineer. OASIS: Jurnal Ilmiah Kajian Islam, Vol.4 No.1, 37.
Fuji Ayu Amalia: (2020). Teologi Pembebasan Agama Hindu : Sebuah Kajian Atas Pemikiran dan Perjuangan Mahatma Gandhi. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hengki Wijaya. (n.d.). Analisa Biblika Terhadap Konsep Teologi Pembebasan Di Dalam Kekristenan. Sekolah Tinggi Teologia Jaffray, 2. https://www.academia.edu/7827124/Teologi_Pembebasan
I Ketut Wisarja dan I Ketut Sudarsana. (2018). Membaca Ulang Pemikiran Gandhi Tentang Kemanusiaan. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, Vol. 7, No, 12. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISH/article/download/12987/9450
J. Ferdinand Setia Budi. (2016). Berpikir Ala Einstein & Bertindak Ala Gandhi. Diva Press.
Komaruddin Hidayat dkk. (2001). Agama Ditengah Kemelut. Media Cita.
M. Amien Rais. (1998). Membangun Politik Adiluhung, Membumikan Tauhid Sosial Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Mizan.
Mahatman Gandhi. (1988). Semua Manusia Bersaudara; Kehidupan dan Gagasan Mahatma Gandhi Sebagaimana Diceritakannya Sendiri (ter. Kusti). Yayasan Obor Indonesia dan Gramedia.
Mateus Mali. (2016). Gutiérrez dan Teologi Pembebasan. Jurnal Orientasi Baru, Vol. 25 No, 20. https://e-journal.usd.ac.id/index.php/job/article/viewFile/1099/871
Nugroho Noto Susanto. (2016). Dimensi Pembebasan Teologi Al-Ma’un. https://terataknugroho.wordpress.com/2016/03/25/dimensi-pembebasan-teologi-al-maun/
Syafiq A. Mughni. (2020). Dari Metafisik Ke Teologi Pembebasan. https://pwmu.co/158001/08/11/dari-metafisik-ke-teologi-pembebasan/
Wahyu Iryana, B. S. dan G. E. G. (2022). Refleksi Ajaran Ahimsa Mahatma Gandhi. Guna Widya : Jurnal Pendidikan Hindu Universitas Hindu Negeri 1 Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Vol. 9 No., 187–189. http://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/GW
Wasisto Raharjo Jati. (2014). Agama dan Politik : Teologi Pembebasan sebagai Arena Profetisasi Agama. Jurnal Walisongo, Vol. 22 No, 135.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.