EFEK IKLIM EKSTREM DALAM KEHIDUPAN

  • I Nyoman Warta Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah
Keywords: Kata Kunci: Iklim Ekstrem dan Kehidupan

Abstract

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa cuaca ekstrim merupakan suatu fenomena alam yang tidak normal dan tidak lazim yang ditandai oleh kondisi curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembaban udara, dan jarak pandang  yang dapat mengakibatkan kerugian terutama  keselamatan. Peningkatan fenomena cuaca ekstrim merupkan dampak dari perubahan ilkim yang sedang terjadi di seluruh Dunia. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologin dan Geofisika, wikorita Karbawati, menyebutkan bahwa peningkatan suhu udara menjasi lebih panas, siklus hidrologi (daur air) yang terganggu dan tingginya angka bencana hidrometorologi seperti : Banjir, Tanah Longsor,  dan kebakaran hutan, menjadi  beberapa bukti peristiwa alam akibat perubahan iklim. Seperti Bulan juni-Juli Pendudduk India meninggal 1000 Jiwa karena suhu panas dan Pulau  Dewata Bali mengali hujan lebat pada tanggal: 7 Juli 2023 dan menimbulkan bencana tanah longsor, banjir dan sebagainya.

Sejak Revolusi Industri sekitar tahun 1800-an terjadi percepatan perubahan iklim  dan suhu bumi meningkat dengan sangat cepat, terutama diakibatkan oleh factor manusia. Beberapa jenis gas didalam atmosfer Bumi menghalangi keluarnya panas matahari yang dipantulkan dan menjaganya di dalam atmosfir. Didalam menjaga kesucian dan keseimbangan alam semesta beserta isinya  dalam ajaran Hindu ada enam landasan dasar yang mutlak dilaksanakan sebagai berikut: Jana Kerti upaya menegagkan  kesucian atau keseimbangan diri sendiri, Jagat Kerti upaya menjaga kesucian dan keharmonisan hubungan manusia dengan  alam dan semua mahluk hidup. Samudra Kerti  upaya menjaga kesucian dan kelestarian pantai dan laut. Wana Kerti upaya untuk menjaga kesucian dan keharmonisan hutan dan pegunungan. Danu Kerti upaya untuk menjaga kesucian dan kelestarian sumber-sumber air tawar seperti Danau, berbagai sumber mata air dan sungai dan Atma Kerti upaya untuk menegagkan kesucian jiwa-jiwa yang telah meninggal dunia.

Seperti yang telah dipelajari sebelunya, bahwa sejatinya agama Hindu banyak memiliki  nilai-nilai atau ajaran untuk menjaga kelestarian alam dan mencegah terjadinya berbagai kerusakan dan perubahan iklmin ekstrim yang segnifikan. Salah satunya ajaran pokok agama Hindu yang paling esensial dan linier dengan isu perubahan kondisi lingkungan dalam ajaran Tri Hita Karana atau tiga penyebab kebahagiaa atau harmonisasi antara Sang Pencipta dengan  manusia, (Parahyangan), Manusia dengan Manusia (Pawongan) dan Manusia dengan alam lingkungannya (Pelemahan). Konsep Tri Hita Karana apabila sebagai umat manusia tidak mampu merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan menjadi penyebab utama iklim ekstrem dalam berbagai penderitaan.

 

References

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, Sarasamuscaya dan terjemahan, Jakarta 2021

Gede Pudja, M.A dan Tjokoorda Rai Sudharta, Menawa Dharmasastra (Manu Dharma Sastra) atau Weda Smrti Compendium Hukum Hindu,Nitra Kencana Buana Jakarta,2003.

PGAHN 6 Thn, Singaraja, Niti Sastra (Dalam Bentuk Kekawin), Jakarta 1986.
Kajeng, I Nyoman, Dkk: Sarasamuscaya (Dengan Teks Bahasa Sansekerta dan Jawa Kuna, Hanuman Sakti 1994.

Prabowo, H. S. Manusia dan perubhan iklim Dalam Persepektif 6 Agama di Indonesia

Putratama, R Kondisi Bumi Kian Mengkhwatirkan, BMKG,

Santosso, J.& Marlina, S Pengendalian Perubahan Iklim dalam Lingkuangan hidup, NEM 2022

Suparti , P 7 Upanisad untuk menghorati lingkuangan hidup, Tribun Bali (2022)
Wiana ,I Ketut, “Sad Kertih”: Sastra Agama, Filosofi dan Akutualisasinya, Jurnal BAPEDA LITBANG STAHN DENPASAR.
Published
2023-09-15
How to Cite
I Nyoman Warta. (2023). EFEK IKLIM EKSTREM DALAM KEHIDUPAN. Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu, 28(2), 180-191. https://doi.org/10.54714/widyaaksara.v28i2.234
Section
Articles