CATUR MARGA YOGA DALAM HINDUISME DAN RELEVANSINYA DENGAN PLURALISME AGAMA
Abstract
Catur Marga Yoga adalah empat jalan yang harus ditempuh oleh umat Hindu untuk menuju tujuan akhir mereka, yaitu Moksartham Jagadithaya Ca Iti Dharma atau menyatunua atman (roh) dengan Brahman (Tuhan). Setiap agama memiliki konsepsi masing-masing terhadap tujuan akhir, dan jalan untuk mencapainya juga berbeda-beda. Tak jarang dari perbedaan-perbedaan tersebut yang menimbulkan perdebatan atas kebenaran dan keselamatan, yaitu agama mana yang dianggap paling benar dan paling berhak atas keselamatan. Hal tersebut dikarenakan setiap agama mengklaim bahwa agama tersebutlah yang paling benar. Namun tidak demikian dengan Hinduisme, Hinduisme adalah agama yang toleran dalam hal kebenaran maupun keselamatan. Hinduisme mengakui kebenaran terdapat pada agama apapun dan keselamatan adalah hak dari setiap orang. Dari hal tersebut tampak bahwa ajaran Hinduisme memuat Pluralisme Agama. Meskipun Hinduisme mempunyai Catur Marga Yoga sebagai jalan untuk tujuan akhir, namun ia beranggapan bahwa Catur Marga Yoga juga terdapat pada agama lain.
References
Danu, I. M. (2014). Ajaran weda dalam filosofi Hindu: Tinjauan Konsep dan Aplikasinya. Penerbit Paramitha.
Donder, I. K. (2006). Brahmavidya: Teologi Kasih Semesta. Penerbit Paramitha.
Effendi, D. (2015). Pluralisme dan Kebebasan Beragama. Interfidei.
Hawley, J. S., & Narayanan, V. (Ed.). (2006). The Life of Hinduism. University of California Press.
Jones, C. A., & Ryan, J. D. (2007). Encyclopedia of Hinduism. Facts on File.
Newar, S. (2017). Practical Guide To Moksha: Life-changing Laws of Yoga. Agniveer.
Ngurah, I. G. M. (1999). Buku Pendidikan Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Paramitha.
Nuhamara, D. (2018). Pengutamaan Dimensi Karakter dalam Pendidikan Agama Kristen. Jurnal Jaffray, 16(1), 93–115. https://doi.org/10.25278/jj71.v16i1.278
Nuriz, A. F. (2012). Ilmu Perbandingan Agama. Penerbit Buku Ajar Kampus dan Pesantren.
Prasad, R. (1971). The Concept of Moksa. Philosophy and Phenomenological Research, 31(3), 381–393.
Prima Surya, W. (2010). Memahami Catur Marga Empat Jalan Menuju Tuhan. Penerbit Paramitha.
Santiawan, I. N. (2021). Implementasi Catur Asrama dalam Mencapai Tujuan Hidup (Catur Purusa Artha). Jurnal Widya Aksara, 26(2), 294–302.
Schuon, F. (1984). Transcendent Unity of Religion. Quest Books.
Sivananda, S. S. (2000). Bhagavadgītā. The Divine Life Society.
Suhardana. (2010). Catur Marga Empat Jalan Menuju Brahman. Penerbit Paramitha.
Trinurmi, S. (2015). Hakekat dan Tujuan Hidup Manusia dan Hubungannya Dengan Tujuan Pendidikan Islam. Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam, 2(1), 57–68.
Vivekanda, S. (2012). Hindu Agama Universal. Media Hindu.
Yayasan Sanatana Dharmasrama. (2003). Intisari Ajaran Hindu. Penerbit Paramitha.
Zarkasyi, H. F. (2012). Misykat: Refleksi tentang Islam, Westernisasi, dan Liberalisasi. INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations).
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.