UPAYA PENUMBUHAN DAN PENGUATAN KARAKTER SISWA DENGAN IMPLEMENTASI AJARAN BHAKTI SEJATI
Abstract
Seseorang yang melaksanakan Bhakti sejati harus mampu mengolah semua rasa dalam hati dan mengendalikan seluruh rasa yang menyelimuti jiwa untuk dapat mengendalikan ego. Dengan mengendalikan sifat keakuan akan mampu menembus kedalaman kepribadiannya sehingga mampu mendekati dan merasakan kedamaian. Penerapan ajaran Bhakti sejati akan terwujud dalam perilaku dalam dirinya, dengan orang lain maupun seluruh makhluk di semesta ini, maka ajaran Bhakti sejati akan berdampak kepada pola perilaku manusia terhadap lingkungan sosialnya. Perilaku ini bisa memberikan kedamaian dan memberikan dampak kebahagiaan bagi seluruh manusia dan alam semesta, sehingga ajaran Bhakti sejati sangat perlu diajarkan dan diimplementasikan terhadap seluruh manusia terutama generasi muda yang berada di bangku sekolah sebagai wujud penguatan karakter dan kepribadian. Dengan ini maka akan terciptanya generasi muda yang mencerminkan manusia seutuhnya. Karakter merupakan perpaduan antara moral, etika, dan akhlak manusia yang harus selalu diperkuat.
Proses pendidikan karakter sangat penting bagi generasi muda, karena pendidikan karakter dapat berkontribusi sangat tinggi terhadap proses pendidikan nasional dan dapat menumbuhkan perilaku manusia yang tangguh dan berbudi pekerti luhur. Ajaran Bhakti sejati dapat dimaknai untuk menciptakan dan menumbuhkembangkan sifat yang berbudi pekerti luhur dalam menciptakan situasi dan kondisi yang damai dan sentosa disertai hubungan sosial yang serasi, selaras dan harmonis. Ajaran Nava Vidha Bhakti ; Srawanam, Kirtanam, Smaranam, Padasevanam, Arcanam, Vedanam, Dasyam, Sukhyanam, Atmanivedanam. Nava Vidha Bhakti merupakan ajaran yang mengajarkan sebuah upaya yang berlandaskan cinta kasih untuk mendekatkan diri kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia.
References
I Gusti Ngurah Dwaja dan I Nengah Mudana, 2018. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti (Klas XII). Jakarta. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kajeng, I Nyoman Dkk. 2009. Sarasamuccaya, Surabaya: Pāramita
Pendit, Nyoman S, 2002, Bhagavadgita, Jakarta, CV Felita Nursatama Lestari
Poedjawitna, 1982. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta : PT. Bina Aksara
Pudja, Gde dan Sudharta.Tjok Rai. 2004. Manawa Dharmasastra. Surabaya: Paramita
Sura, I Gede. 1985. Pengendalian Diri dan Ethika; Departemen Agama RI
Sura, I Gede. Sekitar Tata Susila Seri I; Yayasan Guna Werddhi, Denpasar
Shastri, N.D. Pandit, 2003. Intisari Ajaran Hindu. Surabaya : Paramita
Susila, Komang dan Sri Mulia Dewi, I Gusti Ayu. 2015. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti (kelas 3) / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015
Tim Penyusun. 1978. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Tim Penyusun. 2006. Buku Pendidikan Agama Hindu Untuk Pergurua Tinggi. Surabaya : Paramita
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.