MAKARO LEMAH : INTERNALISASI NILAI PADA GELAHANG DALAM PENCIPTAAN KOMPOSISI MUSIK GAMELAN GONG LUANG
Abstract
Adat dan budaya bangsa Indonesia begitu beragam dari Sabang sampai Merauke. Terkadang ragam nilai, makna, dan filosofinya menghadirkan inspirasi tersendiri yang pada gilirannya dapat menjadi alternatif dalam menyikapi dinamika dan kompleksitas kehidupan, tak terkecuali perihal penciptaan musik gamelan. Bahwa pergulatan ideologi penciptaan antar seniman telah menunjukan semacam sikap antipati sepihak terhadap estetika garap tradisi konvensional dan juga kontemporer. Padahal kedua estetika tersebut merupakan kekayaan yang perlu dikelola (swadikara) dan sekaligus menjadi tanggung jawab (swadharma) bagi para seniman agar eksistensi dan keberlanjutan musik dalam kehidupan masyarakat kian menemukan manfaatnya. Maka kemudian dilakukan langkah penciptaan komposisi musik dengan menginternalisasi nilai Pada Gelahang dari adat perkawinan masyarakat Hindu Bali ke dalam komposisi musik gamelan Gong Luang. Tujuannya adalah untuk menjaga eksistensi gamelan Gong Luang diantara gamelan golongan baru yang ada. Selain itu juga untuk memperkaya repertoar garap gending hasil dari penggabungan unsur-unsur garap tradisi dan kontemporer. Adapun metode penciptaan yang dilakukan yakni eksplorasi, improvisasi, dan forming. Bentuk akhir karya adalah komposisi kreasi baru yang diberi judul “Makaro Lemah”. Struktur komposisinya terbagi menjadi tiga bagian, yang mana pada tiap bagian terdapat olahan-olahan permainan tempo, ritme, nada, dinamika yang kompleks dan sistematis. Terdapat pula vokal gerong dan akapela Cakepung, yang kemudian secara keseluruhan elaborasi ini memberi warna dan kesan pertunjukan musik yang berbeda terkait Gong Luang sebagai warisan budaya gamelan golongan tua di Bali.
References
Alma M. Hawkins.1990. Mencipta Lewat Tari. University of California Los Angeles. Dialih bahasakan ke Bahasa Indonesia oleh Y. Sumandiyo Hadi. Seni Indonesia Yogyakarta. p.28.
Bandem, I Made.1986. Prakempa Sebuah Lontar Gambelan Bali. Denpasar: ASTI Denpasar.
Mustika, Pande Gede.1977/1979. dkk. Mengenal Beberapa Jenis Sikap dan Teknik Pukulan Dalam Gong Kebyar. Denpasar :Proyek Akademi Seni Tari Indonesia.
Rembang, Nyoman, dkk.1995. Deskripsi Karawitan Luang. Denpasar: Proyek Pembinaan Kesenian Kanwil Depdikbud Provinsi Bali Denpasar. Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar.
Pasek,I Nyoman,dkk.2011.Gong Luang Di Desa Singapadu Tinjauan Nilai-nilai Estetis Dan Ritualis.Dalam BHERI volume 10. Denpasar:Institut Seni Indonesia Denpasar.
Windia.2009.Perkawinan Pada Gelahang di Bali. Denpasar: Udayana University Press.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.