Penerapan Ajaran Dasa Yama Brata Untuk Memperkuat Kesusilaan Dan Menciptakan Keharmonisan
Abstract
Kesusilaan sangat penting untuk saat ini digaungkan dan ditekankan kembali
implementasinya terutama di kalangan anak muda, hal itu dikarenakan saat ini nilai nilai serta
pemahaman menengai kesusilaan dan implementasinya perlu diperkuatkan kembali
keberadaan serta eksistensinya. Kesusilaan ini memiliki peran penting dalam kehidupan social
karena menyangkut layak dan tidaknya sesuatu dilakukan di suatu tempat. Dasa Yama Bratha
sebagai salah satu ajaran tata susila, berfungsi untuk membina dan menempa watak pribadi
maupun budi pekerti yang luhur bagi setiap umat manusia seperti berperilaku rendah hati,
sopan santun, menghargai orang lain, dan lain sebagainya. Setiap orang perlu bekerja keras
untuk menjaga dirinya dalam kehidupan sehari-hari agar hal-hal negatif tidak menimpa
dirinya. Ajaran Dasa Yamabrata, terdiri atas : a) Ànåûangsya yaitu harimbawa berarti tidak
mementingkan diri sendiri, b) Kûmā berarti tahan akan panas dan dingin, c) Satya berarti
tidak berkata bohong, d) Ahimsā berarti berbuat bahagianya makhluk, e) Dama berarti sabar
serta dapat menasihati diri sendiri, f) Àrjawa berarti tulus hati, berterus terang, g) Prtti berarti
sangat welas asih, h) Prasāda berarti kejernihan hati, i) Mādhurya berarti manis pandangan
dan manis perkataan, j) Mārdawa berarti kelembutan hati. Ajaran Dasa Yama Bratha sangat
penting diterapkan dalam kehidupan manusia karena ajaran ini sangat berorientasi pada
pengendalian diri serta upaya menjaga keselarasan dan keseimbangan perilaku manusia agar
apa yang menjadi tujuan hidup manusia dapat tercapai serta keselarasan dan keseimbangan
kehidupan terjaga dengan baik. Agar ajaran Dasa Yama Bratha ini bisa terserap dan
teraplikasikan banyak orang maka bagi orang yang telah mempelajari dan memahami harus
berupaya mengimplementasikan dalam kehidupan. Dengan penerapan ajaran ini akan mampu
menyeimbangkan keharmonisan hidup antar manusia, karena setiap insan manusia akan
senantiasa memiliki rasa cinta kasih dan saling menghormati.
References
Saudi tourists, hal. 46. Dikutip dari Waluya, D.H.B. (2012). Analisis faktor-faktor
pendorong motivasi wisatawan nusantara terhadap keputusan berkunjung ke Kebun
Raya Bogor. Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.II (1), 245.
Jurnal Widya Aksara Vol. 29 No. 1 Maret 2024 114
Dwaja, I Gusti Ngurah dan Mudana, I Nengah. 2018. Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2018 Edisi Revisi Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
I Putu Astra , I Nyoman Raka, Putu Sanjaya. 2023. Pembentukan Perilaku Susila Berbasis
Ajaran Dasa Yama Bratha Melalui Kegiatan Gathering Grha Pada Siswa Smk Negeri
Bali Mandara. JURDIKSCA: Jurnal Pendidikan Agama Hindu Mahasiswa
Pascasarjana
Kadjeng, dkk. I Nyoman. 2001. Sarasamuscaya dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia
: Dharma Nusantara.
Kajeng, I Nyoman Dkk. 2009. Sarasamuccaya, Surabaya: Pāramita.
Made Mardika, Gede Nanda JayaPratama, Ni Komang Sutriyanti. 2023. Nilai Susila dalam
Susastra Hindu dan Implementasinya pada Kehidupan Sehari-Hari. SPHATIKA :
Jurnal Teologi
Puja, Gde. 2003. Bhagawad Gìtā (Pañcama Veda). Surabaya: Pāramita.
Pradna Lagatama. 2020. Komunikasi Ajaran Etika Hindu Dalam Menumbuhkembangkan
Karakter Generasi Muda Dalam Pergaulan Sehari-Hari.
Sura, Drs. I Gede. 1985. Pengendalian diri dan ethika; Departemen Agama RI.
Sura, Drs. I Gede: Sekitar Tata Susila Seri I; Yayasan Guna Werddhi, Denpasar.
Tim Penyusun, 2016. Pendidikan Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi. Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia
Team Penyusun. 1978. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.