Apem Sesaji Selamatan Kematian Bagi Masyarakat Hindu Di Blitar
Abstract
Apem adalah kue yang rasanya lezat dan manis dan bahkan jajan ini dibeberapa tempat menjadi ikon kuliner. Kue tradisional ini selain rasanya lezat ternyata memiliki nilai filosofis. Bagi orang Jawa, kue Apem menjadi bagian sesaji upacara kematian. Upacara yang mempergunakan Apem tidak saja umat Hindu Jawa, tetapi masyarakat non Hindu juga menggunakan Apem sebagai upacara tertentu. Apem sebagai sarana sesaji upacara, tidak saja digunakan oleh masyarakat Hindu Jawa, tetapi masyarakat Cirebon, Klaten, Yogya, Sunda, Madura dan bahkan sebagain masyarakat Hindu di India juga menggunakan Apem sebagai sarana persembahan. Masyarakat Hindu di Blitar, sesaji Apem digunakan untuk selamatan kematian. Selamaten kematian mulai dari tiga hari sampai selamatan seribu hari selalu menggunakan kue Apem. Kue Apem dalam acara selamaten kematian dimaknai sebagai symbol untuk mengantar sang Atman agar diberikan jalan yang terang menuju alam abadi.
References
Efa Ida Amaliyah.2015. Relasi Agama Dan Budaya Lokal: Upacara Yaqowiyyu Masyarakat Jatinom Klaten. FIKRAH: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan Volume 3, No.1, Juni 2015.
Majalah Sedap edisi 1/XVII/2016)= https://budaya-indonesia.org/Kue-Apem
Prof. Dr. Endang Nurhayati, M. Hum. Dkk.2013. Laporan Penelitian; Inventarisasi Makanan Tradisional Jawa Serta Alternatif Pengembangannya.Universitas Negeri Yogyakarta.
Brata Widjaja.Thomas Wyasa.1988 Tradisi Masyarakat JawaPustaka Sinar Harapan
Geertz, H, 1967. “Indonesian Culture and Communities” dalam Ruth T. Mc. Vey (Ed) Indonesian, Souheast Asia Studies, Yale University Press.Geertz, Clifford. 2000. Negara Teater, Kerajaan-Kerajaan di Bali Abad Ke 19.
nurryess@yahoo.co.di. Struktur Wacana Ritual (studi kasus selamatan di Pesarean Gunung Kawi Malang Jawa Timur)
www.liceum.id. Tradisi Ngapem Di Cirebon
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.