The KOMODIFIKASI BUDAYA DALAM SENI PERTUNJUKKAN JOGED BUMBUNG SINABUN BULELENG (Perspektif Komunikasi Hindu)
Tari Joged Bumbung
Abstract
Bali tidak bisa terlepas dengan kesenian sakral dan tradisi yang berkaitan dengan aktivitas keagamaan yang memiliki nilai filosofi tinggi, yakni suatu kekuatan yang magis religius yang diwarisi secara turun temurun. Tari Joged Bumbung merupakan tarian rakyat yang mengandung unsur sosial dan budaya yang berfungsi sebagai tari balih-balihan mengalami telah mengalami komodifikasi diakibatkan oleh perkembangan jaman. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan pengumpulan data melalui sumber referensi kitab/susastra dan literatur lainnya. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa perubahan pada komponen Tari Joged Bumbung mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai-nilai tradisional pada tarian karena perubahan tersebut disesuaikan dengan tren yang sedang berkembang di era modern. Tari Joged Bumbung mengalami perubahan menjadi produk komoditas yang dapat diperjualbelikan sehingga dapat menjadi sumber penghasilan bagi penari, grup tari, dan masyarakat lokal. Meskipun bermanfaat untuk mempromosikan budaya Bali dan mendorong perekonomian, namun memiliki resiko yang dapat mengorbankan nilai-nilai spiritual dan lokal yang terdapat dalam seni tari balih-balihan dalam Tari Joged Bumbung. Diharapkan bahwa seni keagamaan kedepannya mampu melestarikan budaya lokal dan membentuk kepribadian estetis masyarakatnya namun tetap dijiwai oleh nilai-nilai agama Hindu yang menambah kesempurnaan nilai-nilai budaya setempat sehingga masyarakat semakin yakin dengan nilai-nilai kebenaran budayanya.
References
Azizah, R. R. (2013). Representasi Komodifikasi Tubuh dan Kecantikan dalam Tiga Novel teen-lit Indonesia: The Glam Girls Series. Universitas Airlangga.
Bandem, I. M. (1996). Evolusi Tari Bali. Denpasar: Kanisius.
Bungin, B. (2006). Sosiologi Komunikasi. Prenada Media Group.
Dibia, I. W. (2012). Buku Ilen-Ilen Seni Pertunjukkan Bali. Yayasan Wayan Geria.
Subiartha, S. N. (2021). Eksistensi Seni Pertunjukkan Tari Joged Pingitan di Banjar Senganan Kanginan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. BATARIRUPA : Jurnal Pendidikan Seni, 1.2.
Derung, T. N. (2017). Interaksionisme Simbolik Dalam Kehidupan Bermasyarakat. SAPA Jurnal Kateketik Dan Pastoral 2, No. 1., 1.
DickHartoko. (1984). Manusia dan Seni. Yayasan Kanisius.
Evans, D. S. & P. (2004). Das Kapital untuk Pemula. Resist Book.
Hikmahwati, D. N. (2015). Hubungan Komodifikasi Budaya Upacara Bersih Desa Singo Ulung dengan Kondisi Ekonomi Sosial Budaya Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.
Humar, S. (1993). Mengenal Dunia Seni Rupa, Tentang Seni, Karya Seni, Aktivitas Kreatif, Apresiasi Kritik dan Estetika. In IKIP Semarang Press. IKIP Semarang Press.
Jazuli, M. (2014). Sosiologi SeniEdisi 2 Pengantar dan Model Studi Seni. Graha Ilmu.
Koentjaraningrat. (2007). Pengantar Antropologi Budaya. Rineka Cipta.
Martin, J. (1965). The Modern Dance. In the University of California (5, unabrid ed.). Dance Horizons.
Moleong, J. L. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Mosco, V. (2009). The Political Economy of Communication 2nd ed (2nd ed.). Sage Publications.
Pujileksono, S. (2015). Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Intrans Publishing.
Rohidi, P. D. T. R. (2000). Ekspresi Seni Orang Miskin: Adaptasi Simbolik Terhadap Kemiskinan. Nuansa.
Soedarsono. (2003). Seni Pertunjukan dari Perspektif Politik, Sosial, dan Ekonomi. Gadjah Mada University Press.
Sunarya, I. K. (2012). Pendidikan Tinggi Seni Berkarakter Budaya Adiluhung Eestafet Generasi Kreatif Yang Berkelanjutan. Vol. 3 No.
Widnya, K. (2019). Teori Seni dan Estetika. In UNHI Denpasar.
Yosiana, M. dan R. W. (2023). Komodifikasi Tubuh Perempuan pada Tarian Joged Bumbung Bali di Youtube. JURNAL JUKIM, 2, 162.
Yudabakti, I. M. & I. W. W. (2007). Filsafat Seni Sakral dalam Kebudayaan Bali. Paramita.
Yudabakti, I. M. &I W. W. (2007). Filsafat Seni Sakral dalam Kebudayaan Bali. Paramita.
Zoetmulder P.J. (1991). Manunggaling Kawula Gusti Pantheisme dan Monisme dalam Sastra Suluk Jawa. PT Gramedia Pustaka Utama.
Copyright (c) 2025 Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.