Makna Ayam Dalam Upacara Agama Dan Keagamaan Masyarakat Hindu Di Bali

  • I Nyoman Warta Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Abstract

Penelitian ini  merupakan penggabungan dari penelitian kepustakaan (library research) dengan pandangan filosofis di lapangan. Objek materialnya adalah simbol-simbol ayam dalam setiap upacara agama dan keagamaan masyarakar Hindu di bali, sedangkan obyek formalnya adalah filsafat agama. Perpaduan penelitian ini untuk memberikan suatu pemahaman baru atas konsepsi Masyarakat Hindu di bali  tentang makna simbol dan pentingnya bagi kehidupan umat manusia. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan  simbolisasi dalam tradisi ritual upacara agama dan keagamaan masyarakat Hindu. Secara lebih rinci, penelitian ini untuk menjawab pertanyaan tentang apa makna simbolisasi ayam dalam kehidupan agama dan keagamaan masyarakat Hindu di bali  dan bagaimana pengaruh penggunaan simbolisasi ayam dalam kehidupan beragama masyarakat Hindu. Pengungkapan atas makna yang terkandung dalam simbolisasi ayam tersebut untuk menunjukkan kuatnya hubungan antara agama dan kebudayaan dalam setiap tradisi dalam masyarakat Hindu . Makna yang terkandung dalam simbolisasi ayam menunjukkan tiga tingkatan simbol manusia, yaitu tingkatan etis, estetika dan religius. Simbolisasi ayam menunjukkan kecendrungan ke arah harmonisasi hubungan manusia baik yang bersifat horizontal imanen (harmonisasi sosial) dan vertikal transendental (hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa). Dalam mengungkapkan makna dalam setiap penggunaan ayam dalam upacara agama dan keagamaan tersebut, digunakan sebagai pendekatan, seperti deskripsi untuk mengungkap apa adanya tentang simbolisasi ayam. Interprestasi dan hermeneutika untuk memberikan penafsiran atas makna dalam penggunaan simbolisasi ayam serta heuristika yang digunakan untuk merumuskan pandangan hidup secara komprehensif dalam masyarakat Hindu.

References

Bakker, A. Dan A. Charis Zubair, 1990, Metodologi Penelitian Filsafat, Kanisius, Yogyakarta.
Eliade, Mircea, 1974, Patterns in Comperatie Religion terjemahan, Rosemary Sheed, Sheed and Werd Press, London.
Geertz Cliifford,1992, Tafsir Kebudayaan, Refleksi Budaya, Kanisius, Yogyakarta.
Geertz Cliifford, Kebudayaan dan Agama, Refleksi Budaya, Kanisius, Yogyakarta.
Hans J. Daeng, 200, Manusia dan Kebudayaan dan Lingkungan, Tinjauan Antropologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Pendit, Nyoman S, 1979, Bhagawad Gita, Depag Pusat, Jakarta.
Pudja, Gde, 1985, Sarasamuscaya, Mayangsari, Jakarta.
Putera, I.G. Ag, Mas, 1985, Upacara Dewa Yadnya, Yayasan Dharma Putra, Jakarta.
Putera, Tanpa tahun, Cudamani, Kumpulan Kuliah-Kuliah Adat Agama Jilid I, tanpa penerbit.
Siswanto, Joko,” Metafisika Wayang, Dimensi Ontologis Wayang sebagai Simbol Kehidupan” dalam Jurnal Fifsafat, Edisi April 2003, Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta.
Titib, I Made,2003, Teologi dan Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu, Paramita, Surabaya.
Triguna, Gde Yudha, 1994, “Pergeseran dalam Pelaksanaan Agama Menuju Tattwa” dalam I Gde Pitana, ed,1994, Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Bali, BP, Denpasar Bali.
Triguna, Gde Yudha, 2000, Teori tentang Simbol, Widya Dharma, Denpasar.
Transkripsi Lontar Tingkahing Caru, Koleksi Pusat Dokumentasi kebudayaan Bali Denpasar.
Transkripsi lontar pelelintangan, Koleksi Sri Mpu Paramadaksa, Br. Penganbengan Desa Bongkasa Abiansemal Kabupaten Badung
Published
2019-08-01
How to Cite
Warta, I. N. (2019). Makna Ayam Dalam Upacara Agama Dan Keagamaan Masyarakat Hindu Di Bali . Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu, 23(1). https://doi.org/10.54714/widyaaksara.v23i1.31
Section
Articles