Puasa Menurut Ajaran Agama Hindu ( Perspektif Budaya Jawa )
Abstract
Fasting in Javanese various types, fasting or asceticism can be done in many ways, many models and forms. Tapa brata, both physical and mental, cannot be separated because it is an integrated whole. Fasting has a very good and big effect on the body and mind. Fasting in a supernatural way alters the physical and etheric molecular systems of the body and increases its vibrations so as to make the body more sensitive to supernatural energy or power, while at the same time trying to awaken one's sixth sense ability. When a person is accustomed to fasting, the vibrations of the physical and etheric body will increase so that all poisons, negative energy and negative etheric beings in his body will come out and his body will be clean. The direct or indirect impact of the implementation of fasting on the physical or spiritual in the long term or short term, for the individual or the environment, namely; Increased physical health, psychology, and spiritual, Increased sensitivity and concern for others, Increased adherence to Hyang Widi. Fasting intends to restrain the pleasures, desires or passions that are not good and unwise in life, and galvanize yourself to get the 'endurance' of body and soul in the face of the waves of life. Peace in life can be seen from the attitude of someone who lives this life in moderation, this life is lived proportionally, in harmony with what is truly a necessity of life, and does not exceed the limits of appropriateness or fairness.
References
Cudamani, 1987, Pengantar Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta, Yayasan Wisma Karma Jakarta
Griffith, R.T.H, 2005, Yajur Weda, Surabaya, Paramita
Kajeng, I Nyoman, 2005, Sarasamuccaya, Surabaya, Paramita
Maswinara, I Wayan, 2004, Rg Veda, Surabaya, Paramita
Mudana I Ngh. Dan I GN. Dwaja, 2016, Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, Jakarta, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbut.
Pendit, Nyoman S, 2002, Bhagavadgita, Jakarta, CV Felita Nursatama Lestari
Pudja G, dan Tjokorda Rai Sudharta, 2003, Manawa Dharmacastra, Jakarta, CV Nitya Kencana Buana
Titib, I Made, 2003, Veda, Surabaya, Paramita
Wiana, Ketut, 1992, Nitisastra, Jakarta, Universitas Terbuka
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.