Nilai Hidup Rukun Pondasi Kebhinekaan Dalam Mengantasipasi Radikalisme
Abstract
The Importance of Tat Twam Asi Values upholds humanistic values with a strong religious spirit and sense, a sense of universal brotherhood that is not limited by religion, science and behavior which is limited by awidhya or darkness of mind, words and deeds. Explaining, hurting other people is essentially hurting themselves. Actually living in harmony indicates respect for others in essence of respecting oneself, and vice versa against others in essence against one's own self, in other words Tat Twam Asi is upholding the human values that have been created by Ida Sang Hyang Widhi / God Almighty One as a necessity and need for the realization of a peaceful, harmonious and anhamham harmony as a tangible manifestation of a pluralistic state. What's more we see the teachings of ahimsa karma which are universal Vedic teachings, the value of ahimsa is popularized by Gandhi, who strongly emphasizes, must not kill, hurt, slander, envy, and pitting sheep of various lies as rhetoric wrapped in religious teachings, in fact it is not justified by the teachings of Hinduism. Because, in essence, it hurts life in this universe, its thighs actually hurt themselves. Because Hinduism places great importance on universal truths, everything that exists has the same rights and obligations and cannot be bound by others in any form or way. If the values of harmony, religious norms in the archipelago are tainted, morality is degraded, then destruction, evil will be rampant. Sadistic murders occur everywhere, raping, drug networks, coronations as if they are difficult to eradicate and terrorism networks that are enemies of the world and humanity have not been able to be overcome to the maximum. Sophisticated communication networks often inconvenience humanity. This goes back to the true human identity, by grounding religious teachings, understood to be lived and practiced in the life of the nation and state, religious teachings are not solely in the air, but religious values are able to interpret this life in accordance with the goals of human life namely Catur Marga Yoga. Then life will be wise gem rifah tablets jinawi.
References
Capra Fritjop, Titik Balik Peradaban, Sains, Masyarakat dan Kebangkitan Kebudayaan, Yogyakarta, 1997
Kajeng Nyoman Dkk. Sarasauscaya Dengan teks Bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno, Hanoman Sakti, 1994
Maswinara I Wayan, Veda Sruti RGVEDA Samhita,Paramita Surabaya, 2008
PGAHN 6 Tahun Singaraja, Niti Sastra Dalam Bentuk Kakawin, Jakarta,1986
Warta I Nyoman, Hidup Rukun (Makalah Bahan Dharma Wacana) Yogyakarta,2006.
Warta I Nyoman, Nilai-nilai Sosioreligiositas Etisestetis, Dalam Geguritan I Ceker Cipak (Ceritra Anak Miskin Peyayang Semua Mahluk Akhirnya berpahal Kebaikan) Surabaya Paramita, 2019
________Proyek Peningkatan Kerukunan Hidup Umat Beragama, Pusat Kerukunan Umat Beragama Departemen Agama Republik Indonesia, Manajemen Konflik Umat Beragama, Jakarta 2003
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.