TUHAN DALAM PERSPEKTIF ŚIVATATVA
Abstract
Freedom prema causa all of life dalam agama Hindu di Indonesia selalu menitik beratkan “Ekam sat wiprah bahuda wadanti”, artinya “Hanya satu Ida Saŋ Hyaŋ Vidhi Vasa, namun manuṣa bijaksana menyebutkan dengan banyak nama. Eksistensi terbesar agama Hindu lebih banyak bercorak Sivaistik, hal ini terbukti dengan adanya peninggalan-peninggalan ritus-ritus bersejarah yang membuktikan bahwa pemujaan tersebut menggambarkan Vaṁsanucarita Baṭṭāra Śiva ngawekas dalam śūsatra tattwa yang dapat dipedomani sebagai konsep angleluhuri untuk masyarakat Indonesia dan India khususnya. Karena Tuḥan Śiva Pākṣa bersifat vyapi vyapaka nirwikara dalam atribut pluralis Pantheīśṁ dalam Veda. Karena eksistensi sejamannya, sistem ketuhanan Śiva di indonesia dengan India akan membawa perubahan besar terhadap dampak perkembangan zaman upaniṣad untuk generasi kaum ilmuwan di masa yang akan datang. Ini dapat terlihat tentang tatanan ritus dan metode menghubungkan diri dengan Tuhan dengan merekonstruksi dan mendesain Bhakti Mārga, Kārma Mārga, Jñāna Mārga, Raja Mārga dan penuh kehati-hatian di Vibhūti Mārga dalam kitab terbarunya Bhāgavadgīta.
References
Eduard Roer, Mundaka Upanishad, Bibliotheca Indica, Jil. XV, No. 41 dan 50, Asiatic Society of Bengal
Gautama, Budha Wayan. 2009. Tutur Bhuwana Kosa. Surabaya: Paramita.
Henry, Patricia B.1986 The Arjuna Wiwaaha. Gaya, Bihar:Centre for South East Asian Studies.
Ignatius Kuntara Wiryamartana, 1990, Kakawin Arjunawiwaha. Transformasi Teks Jawa Kuno. Yogyakarta: Duta Wacana University Press
Pemerintah Kabupaten Buleleng Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata. 2009. Bhuwana Kosa. Buleleng : UPTD GEDONG KIRTYA.
Suamba, 2003. Dasar-Dasar Filsafat India. PT. Mahabhakti Denpasar.
Shallaby. A, 1950. Agama-Agama Besar Di India, Bumi Aksara
Sura, I Gede, dkk. 1991.Bhuwana Kosa Alih Akasara dan Alih Bahasa. Denpasar: Pusat Dokumentasi Provinsi Bali
Soebadio, H. 1971. Jnanasiddhanta, Martinus Nijhoff : The Hague.
Terjemahan berdasarkan buku Ignatius Kuntara Wiryamartana, Arjunawiwāha, (1990:124) dengan beberapa perubahan kecil
Tim Penyusun. 1999. Kakawin ArjunaWiwaha. Denpasar: Dinas Pendidi-kan dan Kebudayaan ProvinsiBali
Tim Penyusun. 1995. Bhuwana Sangkṣepa. Denpasar: Kantor Dokumentasi Budaya Bali Provinsi Daerah Tingkat I Bali.
Titib, I Made, 1998. Veda Pedoman Praktis Kehidupan, Paramita, Surabaya.
Pane, Sanusi1960 Mpu Kanwa; Ardjuna Wiwaha. Djakarta: Dinas Penerbitan Balai Pus-taka
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.