CANDI PRAMBANAN MASA KINI
Abstract
Candi prambanan merupakan salah satu warisan budaya yang adi luhung. Candi prambanan adalah salah satu candi hindu terbesar di Indonesia yang dibangun sekitar 850 masehi oleh Rakai Pikatan dan secara berkelanjutan bangunan tersebut disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagraha, bangunan ini dibangun untuk memuliakan dewa siwa yang mempunyai nama asli siwagraha (dalam bahasa sansekerta).
Candi Prambanan menjadi ikon keberadaan Hindu di Indonesia. Agama Hindu bersifat filosophis dan spiritual bukan bersifat dogmatis dan hukum yang menakutkan, Ajaran moral yang perlu dipahami maknanya dan dipraktekkan dalam keseharian kemudian melahirkan kearifan kearifan lokal seperti : Manunggaling kawula Gusti, Budaya gotong royong dan kekeluargaan, Memayu hayuning bhawana, Tri Hita Karana dan sebagainya.
Candi Prambanan untuk saat ini memiliki banyak sekali manfaat yang diantarannya di manfaatkan sebagai pementasan sendra tari Ramayana, kemudian di gunakan untuk melaksanakan upacara tawur agung oleh umat hindu, digunakan sebagai tempat hatha yoga, sebagai tempat atau tujuan tirta yatra bagi umat hindu dan sebagai tempat pariwisata bagi masyarakat umum.
References
Armada Nyoman . 1982. Sejarah kebudayaan Indonesia. Surakarta : UNS Press
Daruni Endang Asdi, Husnan A. Aksa. 1981. Filsuf-filsuf Dunia dalam Gambar.Yogjakarta : Karya Kencana.
Geertz Clifford. 1992.Tafsir Kebudayaan. Jogyakarta : Kanisius.
Hardjanta W. Pradjapangarsa. 1954. Sapta Gama Kiswa Watya.. Surakarta: Aktief
---------------------------1955. Hyang Kalengki – Watara Melaksana Djanka Buana Surakarta : Sekretariat A.M.S.G.S.
------------------------ 1957. Indonesia di persimpangan jalan ”Idea atau Realis” Surakarta: Sekretariat A.M. S.G.S.
------------------------ 1976. Yoga dalam Sanatana Dharma. Surakarta : DPPSADHARMAPAN
------------------------- 1974. “Arti Hari raya Nasional Hari Adi Shaka” Warsa. Surakarta : DPP SADHARMAPAN
------------------------- 1971. “Bathara Ismaya/Smar dalam Yoga Langka-Dhvipa”. Surakarta : DPP SADHARMAPAN
------------------------ 1998. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta : UI Press.
MPR RI. 2002. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1994.beserta Amandemen. Jakarta : Wisnu Brata
Nala Ngurah. 2005. ” Acara ” . Denpasar : Program Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan UNHI Denpasar
Parisadha Hindu Dharma Pusat. 2002. Upadeca tentang Ajaran-Ajaran Agama Hindu . Jakarta : Felita Nursatama Lestari.
Pendit Nyoman S. 1986. Bhagawad Gita. Jakarta : BP Dharma Nusantara
------------------------- 1995. Hindu dalam Tafsir Modern . Denpasar : Yayasan Dharma Naradha.
------------------------- 2001. N y e p i Kebangkitan, Toleransi dan Kerukunan, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Prabhakar Machwe. 2000. Kontribusi Hindu Terhadap ilmu Pengetahuan dan Peradaban. Penerjemah Suamba Putu IB. Editor Yudha Triguna Gde IB. Denpasar : Widya Dharma
-------------------------- 1990. Agama-Agama Timur dan Pemikiran Barat. Pengantar Ida Bagus Gde Yudha Triguna 2003. Denpasar: Widya Dharma.
Santos Arysio, 2010. Atlantis The Lost Continen Finally Found Jakarta : PT Ufuk Publishing House
Saraswasti Swami Satya Prakas. 1979. Patanjali Raja Yoga. Alih bahasa Mayor Polak J.B.A.F. Surabaya : Paramita.
Sedyawati Edi 2009 Saiwa Dan Baudha Di Masa Jawa Kuna Jakarta Departemen Agama RI Ditjen Bimas Hindu, Jakarta.
Sosrokartono, Koesnadi P Satmoko. 1970. Shantih Tuntunan Ethiko-Psikologik Surabaya:Penerbit C.V. Citra-Jaya.
Suamba IB, 2005. “Evolusi Agama Siwa Buddha di Indonesia” . Denpasar : Universitas Hindu Indonesia.
Soekmono. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2.. Jakarta : Kanisius..
https://phdi.or.id/artikel/bhinneka-tunggal-ika-tan-hana-dharma-mangrwa
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.