Optimalisasi Pengembangan Obyek Wisata Candi Untoroyono di Dukuh Nayan, Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten
Abstract
Pemilihan lokasi ini dengan alasan keberadaan pengembangan Candi Untoroyono menjadi objek wisata didukung oleh beberapa potensi melestarikan budaya Jawa dengan pengenalan Aksara Djawa, Budaya memakai jarik, menanamkan nilai-nilai budi pekerti orang Jawa andap asor, tepo sliro, berbakti kepada orang tua, Inspirasi anak bangsa menumbuhkan kembali rasa cinta tanah air, agar anak bangsa lebih peduli dengan Indonesia. Terkait dengan daya tarik pemanfaatan Candi sebagai objek wisata, pengelolaan Candi Untoroyono perlu dioptimalkan dengan pembenahan, serta menyediakan fasilitas, ciptakan kenyamanan dan tingkatkan keamanan dengan demikian pendapatan dari distribusi pengelolaan akan lebih tinggi dan langsung bisa dinikmati untuk pelestarian Candi. Dalam tulisan ini akan ditelusuri serta dikaji rumusan masalah yakni : bentuk optimalisasi pengembangan obyek wisata Candi Untoroyono, (2) Faktor-faktor yang mendorong optimalisasi pengembangan obyek wisata Candi Untoroyono, (3) makna optimalisasi pengembangan obyek wisata Candi Untoroyono.
Hasil yang didapat dari tulisan ini adalah sebagai berikut : Bentuk optimalisasi pengembangan obyek wisata candi Untoroyono Awal Dioptimalisasi, kreativitas memperindah candi, pengoptimalan tahun 2015 sampai sekarang, Langkah kunjungan wisata di Candi Untoroyono, Pengunjung membaca tata tertib Candi Untoroyono, Tata cara masuk candi bagi para wisatawan : Membersihkan diri,Mengisi Buku Tamu, Mengisi Kotak Amal, Memakai Jarik, Pengenalan Motif Batik dan maknanya, Pemakaian hena menggunakan aksara Jawa, Menerima penjelasan tentang Candi Untoroyono, Melakukan kelas syailendra/meditasi dibantu oleh Bapak Suhardi, Para pengunjung menuliskan Inspirasi untuk bangsa Indonesia di kertas, Para pengunjung wajib menyanyikan lagu Indonesia Raya, Syukur untuk menumbuhkan cinta tanah air, Napak tilas Aji Saka, Minum Air Kendi Candi Untoroyono, beberapa orang mempercayai air candi Untoroyono dapat menyembuhkan penyakit, membuat aura lebih berkharisma, Minuman Khas Candi Untoroyono yaitu wedang cantor terbuat dari asam Jawa dan bermanfaat untuk menetralisir racun, memperlancar peredaran darah, antibiotik alami tubuh, menjaga kesehatan dan kebugaran, mengeringkan dan menghilangkan jerawat, menurunkan berat badan, awet muda dan terkenal ampuh mengusir roh-roh jahat, Penyewaan Ragam hias untuk selfi, Sesi Foto Bersama. Terjadinya optimalisasi pengembangan obyek wisata Candi Untoroyono disebabkan oleh faktor-faktor yang mendorong, baik intern maupun faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor pola pikir masyarakat pendukung, adanya kreativitas masyarakat berekspresi, dan motivasi peningkatan kesejahteraan. Adapun faktor-faktor eksternal yaitu perkembangan pariwisata, kapitalisme dan industri budaya, peran media massa dan hegemoni pemerintah. Makna Optimalisasi Pengembangan Obyek Wisata Candi Untoroyono: Makna Religius, Makna Pelestarian Budaya, Makna Identitas Sejarah, Makna Kesejahteraan Masyarakat Desa Kalangan, Makna Pendidikan.
References
Barrker Chris, 2008. Cultural Studies, Kreasi Wacana Yogyakarta
Bocock, Robert, t.t. Pengantar Komprehensif Untuk Memahami Hegemoni. Yogyakarta : Jalasutra.
Endraswara Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Faisal. 1990. Filsafat Agama. Jakarta : PT. Bulan Bintang.
Fandeli, Chafid. 2012. Audit Lingkungan. Semarang : UGM
GatotGeertz, Clifford, 1994. Politik Kebudayaan. Penerjemah : F. Budi Hardiman. Yogyakarta : Kanisius.
Hardjanta W. Pradjapangarsa. 1954. Sapta Gama Kiswa Watya. Surakarta : Aktief.
Khan Yahya D. 2010. Pendidikan Karakter. Jogjakarta : Pelangi Publishing.
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta : PT Balai Pustaka.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.