PRAKSIS DEMOKRASI PENDIDIKAN DALAM KURIKULUM MERDEKA DAN RELEVANSINYA BAGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER
Abstract
Education is a fundamental principle in shaping the character of children. Thus, education becomes important in internalizing character values that must be contained in curriculum design. Because basically, the curriculum is a reference to determine the direction of education. Therefore, this study aims to explore the newest curriculum, namely the Merdeka Curriculum. In addition, this research is also intended to find the philosophical basis in the Merdeka Curriculum, educational praxis in the Merdeka Curriculum, and how the relevance of the Merdeka Curriculum is in the development of character education. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. The results of this study indicate that the philosophical basis of the Merdeka Curriculum, namely ontologically the Merdeka Curriculum essentially gives freedom and independence to students to learn. The Merdeka Curriculum focuses more on optimizing for the growth of all the potential possessed by students. The epistemological foundation in the Merdeka Curriculum is the exploratory method to gain contextual knowledge. The axiological foundation in the Merdeka Curriculum is more oriented toward personal development and also the skills of students. The praxis of education in the Merdeka Curriculum shows the praxis of educational democracy. the development of character education in the Merdeka Curriculum is manifested in student profiles and there are six dimensions that must be emphasized in strengthening Pancasila student profiles, namely: 1) faith, fear of God Almighty, and having noble character, 2) independence, 3) mutual cooperation, 4) global diversity, 5) critical reasoning, and 6) creative.
References
Ardianti, Y., & Amalia, N. (2022). Kurikulum Merdeka: Pemaknaan Merdeka dalam Perencanaan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 6(3), 399–407.
Bagus, L. (2005). Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Dewey, J. (2002). Pengalaman dan Pendidikan. Diterjemahkan oleh John De Santo. Yogyakarta: Kepel Press.
Dewey, J. (2004). Democracy and Education: An Introduction to the Philosophy of Education. Delhi: Aakar Books.
Faiz, A., & Kurniawaty, I. (2020). Konsep Merdeka Belajar Pendidikan Indonesia dalam Perspektif Filsafat Progresivisme. Konstruktivisme: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 12(2), 155–164.
Hamdi, S., Triatna, C., & Nurdin. (2022). Kurikulum Merdeka dalam Perspektif Pedagogik. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 7(1), 10–17.
Hamzah, M. R., Mujiwati, Y., Zuhriyah, F. A., & Suryanda, D. (2022). Kurikulum Merdeka Belajar sebagai Wujud Pendidikan yang Memerdekakan Peserta Didik. Arus Jurnal Pendidikan, 2(3), 221–226.
Jalaluddin, & Idi, A. (2002). Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Juwan, D. P. A., Maharani, S. D., & Siswadi, G. A. (2024). Transformasi Metode Mengajar Dalam Kurikulum Merdeka Ditinjau Dari Perspektif Aksiologi Pendidikan John Dewey. Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya, 8(1), 19-29.
Kattsoff, L. O. (2004). Pengantar Filsafat. Diterjemahkan oleh Soejono Soemargono. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Mendikbudristek. (2022a). Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Mendikbudristek. (2022b). Salinan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Mulyasa. (2022). Menjadi Guru Penggerak Merdeka Belajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Pohan, J. E. (2019). Filsafat Pendidikan: Teori Klasik Hingga Postmodernisme dan Problematikanya di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Siswadi, G. A. (2022a). Konsep Merdeka Belajar dalam Kurikulum Merdeka ditinjau dari Perspektif Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya dengan Penguatan Karakter Pelajar Indonesia. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.
Siswadi, G. A. (2022b). Pemikiran Filosofis Paulo Freire Terhadap Persoalan Pendidikan dan Relevansinya dengan Sistem Merdeka Belajar di Indonesia. Guna Widya: Jurnal Pendidikan Hindu, 9(2), 142–153.
Siswadi, G. A. (2023a). Konsep Kebebasan dalam Pendidikan Perspektif Rabindranath Tagore dan Relevansinya Bagi Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia. Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(02), 97-108, 2(02), 97–108. https://doi.org/10.53977/ps.v2i01.809
Siswadi, G. A. (2023b). Merayakan Kemerdekaan dalam Belajar. Badung: Nilacakra.
Siswadi, G. A. (2023c). Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Agama Hindu Perspektif Filsafat Pendidikan Progresivisme. Japam: Jurnal Pendidikan Agama Hindu, 3(01), 23–32.
Siswadi, G. A. (2024a). Mengungkap Filsafat Pendidikan di Balik Kurikulum Merdeka. Badung: Nilacakra Publishing House.
Siswadi, G. A. (2024b). Pedagogi Eksistensial Humanistik dalam Pandangan Jean Paul Sartre dan Refleksi atas Kebijakan Merdeka Belajar di Indonesia. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu, 15(1), 57-77.
Siswadi, G. A. (2024c). Reproduksi Kekuasaan Melalui Kekerasan Simbolik Dalam Sistem Pendidikan: Analisis Kritis Pemikiran Pierre Bourdieu. Widya Aksara: Jurnal Agama Hindu, 29(1), 21-31.
Siswadi, G. A. (2024d). Sekolah Bukan Mesin Pencetak Manusia Pekerja. Kota Solok Sumatera Barat: PT Mafy Media Literasi Indonesia.
Siswadi, G. A., & Putri, K. (2023). Telaah Filosofis Pendidikan Progresivisme John Dewey dan Relevansinya dalam Pembentukan Karakter pada Anak Usia Dini. Widya Kumara: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 11-20.
Sullivan, P. (1966). John Dewey’s Philosophy of Education. The High School Journal, 391–397.
Suriasumantri, J. S. (1985). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Kontemporer. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.
Syam, M. N. (1987). Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional.
Copyright (c) 2025 Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.