Sesaji Kearifan Lokal Upacara Taur Di Candi Prambanan 2018

  • Sujaelanto Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengungkap sesaji upacara Taur di candi Prambanan. Upacara Taur adalah upacara pembersihan alam atau memprasida bumi.  Kebiasaan yang sudah berlalu, pelaksanaan Upacara Taur di Prambanan menggunakan sesaji tradisi dari Bali. Upacara Taur di Candi Prambanan pada bulan Maret 2018 berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya, perbedaannya adalah sesaji Taur menggunakan sesaji kearifan local. Penggunaan sesaji sesuai kearifan local Jawa untuk menjawab anggapan pelaksanaan upacara Hindu tidak selalu seperti tradisi di Bali. Sesaji kearifan local upacara Taur di Prambanan melalui proses sosialisasi dengan melakukan Sarasehan Pinandeta di Klaten yang dihadiri tiga Pandita.  Sarasehan menghasilkan konsep sesaji sesuai kearifan local yakni; Tumpeng Agung, Tumpeng Palang, Tumpeng Gurih Kuning, Tumpeng Pras, Sego Liwed,Sego Golong Lulud, Sekar Setaman, Gedang  Ayu, Jajang Wudug Wulung, Gunungan, Gecok, Jenang Ombak-ombak, Jenang Arang Kambang, Jenang Menir, Nasi monco warno,  Jenang monco warno, Jenang Tolak balak, Jenang  Katul Lateng.

References

Hasil Sarasehan Penindita tgl 30 Prebuari 2018 Klaten
Dharsono (Sony Kartika).2007.Estetika.
dr. Abdullah Ciptoprawiro.2000.Filsafat Jawa
Tim. Ditjen Bimas Hindu. 2009. Pedoman Pelaksanaan Manusia Yadnya.
Franz Magnis Suseno.1991. Etika Jawa, Sebuah Analisis Falsafati tentang Kebijakan Hidup Jawa.
Proyek Dep.Ped dan Keb.1976/77. Adat Istiadat D I Yogyakarta.
https://tirto.id/nasi-liwet-makanan-para-leluhur-crhw.
Published
2019-08-01
How to Cite
Sujaelanto. (2019). Sesaji Kearifan Lokal Upacara Taur Di Candi Prambanan 2018. Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu, 23(2). https://doi.org/10.54714/widyaaksara.v23i2.37
Section
Articles