Akulturasi Budaya Umat Hindu Etnis Jawa Dan Bali Di Wilayah Kecamatan Toili Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah
Abstract
Hinduism spread throughout the Indonesian archipelago, and is embraced by various tribes and ethnicities in Indonesia. Therefore, Hinduism has a different religious culture between one place and another, between ethnic groups and ethnic groups and other ethnic groups. This makes the Hindu religious culture diverse, distinctive, and regionally characteristic, according to where the tradition was born. But also not infrequently, these cultural actors seek a middle ground by doing acculturation. This method is considered effective in uniting the differences brought by each tribe or ethnicity. Acculturation that occurs does not eliminate the original cultural elements of the ethnic group or ethnicity concerned, but instead produces a new culture that is equally acceptable to both, and is considered in accordance with the social environment in which the two communities live.References
Harsojo, 1999. Pengantar Antropologi. Bandung: Putra Abardin.
Herimanto, 2015. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyana, Deddy
NN, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akulturasi. Tersedia di https://www.psyhologymsnia.com, diakses tanggal 15 Mei 2019.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.