Generasi Muda Yang Berkarakter Melalui Pendidikan Agama Hindu
Abstract
Character is a fundamental value that cannot be released in the formation of individual personalities. Perfectly formed characters can realize the quality of human resources that have the potential to achieve progress. Law Number 20 Year 2003 concerning the national education system article 3 which requires the formation of character from an early age. Hindu religious education is a sub-system of national education. Hindu religious education is an attempt to produce intelligent students both intellectually, emotionally, and spiritually. In the practice of religion, it cannot be separated from the Three Basic Frameworks of Hinduism, namely Tattva, Suśīla, and Ācāra, when understood, internalized, and implemented will make Hindus have good and noble personalities. In addition, many teachings from Hinduism that can shape human character include Tri Kaya Parisudha, Chess Vidya, Chess Marga and Chess Āśrama. Therefore, the revitalization of religious education in schools must be pursued for the intended purpose. Through quality Hindu religious education, it is expected to be able to form a young generation of character. There are 6 ways of doing revitalization in Hindu Religious Education, namely: (1) PAH learning model with consequential dimension approach; (2) the approach to the dimension of imperensia; (4) Ritualistic dimension approach; (5) intellectual dimension approach; (6) teaching and learning achievement evaluation model that illustrates the level of competence of students with Hindu characters.References
Damiyati, Zuchdi. 2008. Humanisasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter (Konsep dan Implementasi). Bandung: Alfabeta.
Hidayatullah, M. Furqon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta:Yuma Pustaka.
Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter (Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik). Bandung: Nusa Media.
Mustari, Mohamad. 2011. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan Karakter. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Sudartha, Tjok Rai. 2009. Sārasamuccaya (Smerti Nusantara). Surabaya: Paramita.
Sudira, Putu. 2013. Revitalisasi Pembelajaran Agama Hindu. Makalah: UNY
Soebardjo, Sosrodiningrat. Ed. Setia, Putu. 1992. Cendikiawan Hindu Bicara. Denpasar: Yayasan Dharma Narada.
Sura, I Gede. 2006. Siwa Tattwa. Denpasar : Pemerintah Propinsi Bali.
Titib, I Made. 2003. Menumbuhkembangkan Pendidikan Budhi Pekerti Pada Anak Dalam Perspektif Agama Hindu. Jakarta: Ganeca Exact.
-----------------. 2007. Studi Agama Hindu (Masalah dan Solusi). IHDN Denpasar.
Tim Pendidikan Karakter Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Tidak diterbitkan.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Zainal dan Sujak. 2011. Panduan & Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung: Yrama Widya.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.