Peran Parisada Hindu Dharma Indonesia Di Kabupaten Pesawaran Dalam Pembinaan Umat (Studi Kasus Di Desa Pujodadi Lampung)
Abstract
The phenomenon of social change is the beginning of the emergence of an event of socio-religious change that occurred in the village of Pujodadi where the dominant factor is the marriage factor. In terms of responding to the problem of social-religious change, PHDI Pesawaran District plays a role in fostering Hindus and carrying out a role in overcoming the problem of social change in a study. There are two identification problems, namely the extent to which the role of PHDI in Pesawaran District is in overcoming the phenomenon of religious conversion among Hindus and is there a relationship between the PHDI work program in Pesawaran District in the case of conversion in Pujodadi Village. This research is qualitative research with the descriptive method, with interview data collection techniques. The results showed that the role of PHDI in Pesawaran District in fostering the ummah was only limited to guiding by using the discourse dharma method and the number of religious conversion perpetrators continued to increase in the last five years due to PHDI Districts that did not have long-term work programs or short-term work programs. So that the work program related to the case of conversion is still not maximal.
Keywords: Perubahan Sosial, Peran PHDI, Pengembangan Masyarakat
References
Atmadja, N. B. (2010). Genealogi Keruntuhan Majapahit Islamisasi, Tolerasi, dan Pemertahanan Agama Hindu di Bali (I). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cresswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih Diantara Lima Pendekatan. (S. Z. Qudsy, Ed.) (III). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Donder, I. K. (2006). Brahmawidya: Teologi Kasih Semesta dan Kritik Terhadap Epistemologi Teologi, Klaim Kebenaran Program Misi, Komparasi Teologi, dan Konversi (I). Surabaya: Paramita.
Hemamalini, K. (2018). Menelusuri Dinamika Hindu Etnis Tionghoa. (U. Suhardi, Ed.) (Edisi 1). Surabaya: Paramita.
Irianto, S. dan R. M. (2011). Piil Pesenggiri: Modal Budaya Dan Strategi Identitas Ulun Lampung. MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, 15(2), 140–150.
Judita, C. (2018). Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya. Jurnal Pekomas, III(I), 31–44.
Kamera, U. (2018). Post-Truth Hoax dan Religiusitas di Media Sosial. Ilmu Aqidah Dan Studi Keagamaan, 6(2), 283–302.
Koentjaraingrat. (2002). Pengantar Antropologi Budaya. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (36th ed.). Bandung: Remaja Rosadaya.
Mulyana, D. (2010). Komunikasi Antar Budaya (I). Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Nugraha, F. (2016). Model dan etika penyuluhan agama di internet, (December 2015).
Piliang, Y. A. (2006). Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan. (A. dan K. Adlin, Ed.) (II). Yogyakarta: Jalasutra.
Sivananda, S. S. (2003). Intisari Ajaran Hindu (I). Surabaya: Paramita.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan Research and Development) (12th ed.). Bandung: CV. Alfabeta.
Suhardi, U. (2014). Tujuan Kehidupan Manusia: Tinjauan Filsafat Kebahagiaan Menurut Epikuros Dan Catur Purusartha. PASUPATI Jurnal Ilmiah Kajian Hindu Dan Humaniora, 5(6).
Suhardi, U. (2018). Etika Komunikasi dalam Veda (Tinjauan Fenomenologi pada Era Globalisasi). PASUPATI Jurnal Ilmiah Kajian Hindu Dan Humaniora, 5(1), 61–80.
Sutawirawan, I. G. M. A. (2014). Shadaranikarana Sebagai Model Komunikasi Dalam Hindu. PASUPATI Jurnal Ilmiah Kajian Hindu Dan Humaniora, I(1).
Titib, I. M. (1997). Pendidikan Karakter dalam perspektif Agama Hindu (I). Surabaya: Paramita.
Titib, I. M. (2007). Veda Sabda Suci (Pedoman Prakis Kehidupan). (Edisi I). Surabaya: Paramita.
Triguna, IBG Yudha, et. a. (2009). Pedoman Juru Penerang Dan Penyuluh Agama Hindu. Jakarta: Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI.
Wirayasa, I. M. (2019). Pedoman Pemilu Berkualitas: Perspektif Hindu. (Arsana. I Ketut Suartha, Ed.) (I). Jakarta: Badan Pnegawas Pemiluhan Umum RI.
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.