BENTUK PENDIDIKAN KARAKTER DI KARATON KASUNANAN SURAKARTA BERBASIS AJARAN TRI HITA KARANA
Abstract
Karaton kasunanan Surakarta which is located in Surakarta city. Precisely at the east end of Brigadier General Slamet Riyadi. The Surakarta kasunanan Palace was built at the initiative Susuhan Pakoe Boewono ll to move the Kartasura Palace which had been damage by the rebellion. According to spiritual experts Sala village is suitable for the establish of a new Karaton, and will be 200 years old. The prediction did indeed happen The Kasunanan Surakarta palace was inaugurated in 1745 and in 1945 the Karaton Kasunanan Surakarta no longer function as the center of government, now a culture preservation. All literary works, buildings and ceremonies of the Karaton Kasunanan Surakarta as a source of Javanese culture, As a noble culture heritage of java must be preserved, all are symbols that serve as a guide for life, material for character education for human life. Support of the preservation of Javanese culture are Susuhan Pakoe Boewono, all members of the Karaton and Abdi Dalem and who are loyal to the culture Kasunanan Karaton in Surakarta. In the discussion is to emphasize the teachings of Tri Hita Karana which is still applied in Karaton Kasunanan Surakarta. Hindu teaching teach three forms of good relationships to achieve harmony in life, namely the so-call Tri Hita Karana, humans with fellow humans and humans with nature. These three relationships can be found with in the Karaton Kasunanan Surakarta scope which also contains elements of education about God. Behavior that is completely immoral, orderly, polite, virtuous, smooth.
References
Universitas Negeri Surakarta.
Catriantoro Dedyk Agung. 2000, Abdi Dalem Juru Suranata Dan Peranannya di
Keraton Kasunanan Surakarta Surakarta : Universitas Negeri
Surakarta
Endraswara Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
---------------------------- 2004 Mistik Kejawen Narasi Yogyakarta
Geertz Clifford 1992 Kebudayaan dan Agama Penerbit Kanisius Yogyakarta
---------------------1989 Abangan, Santri, Priyayi dalam masyarakat Jawa Pustaka
Jaya : Jakarta
Hardjanta W. Pradjapangarsa. 1954. Sapta Gama Kiswa Watya.. Surakarta: Aktief
---------------------------1955. Hyang Kalengki – Watara Melaksana Djangka
Buana Surakarta : Sekretariat A.M.S.G.S.
------------------------- 1971. “Bathara Ismaya/Smar dalam Yoga Langka-
Dhvipa”. Surakarta : DPP SADHARMAPAN
Jendra Wayan, Titib Made. 1999. Agnihotra. Surabaya: Paramita.
Koentjaraningrat. 1977. Metode Penelitian. Jakarta: PT Balai Pustaka
------------------------- 1984. Kebudayaan Jawa, Jakarta : PT Balai Pustaka
----------------------- 1998. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta : UI Press.
Khan Yahya D Dr.MPd. 2010 Pendidikan Karakter Jogyakarta Pelangi Publishing
Mohan MS 2002. Ganesh Caturthy, Jakarta : Shanti-Griya Ganeshya-Pooja.
------------------------ 2002. Berbagai Makna dalam Simbol-simbol Dewa-Dewi Jakarta
Shanti-Griya Ganeshya-Pooja.
Nitinagoro Hamaminata KRA, 2019. Sejarah Karaton Mataram Semarang :
Grafika Citra Mahkota
Donder I Ketut 2001 . Panca Dhatu, Atom, Atma dan Animisme, Surabaya
Paramitha
Pendit Nyoman S. 1986. Bhagawad Gita. Jakarta : BP Dharma Nusantara
Naradha.
Parisadha Hindu Dharma Pusat. 2002. Upadeca tentang Ajaran-Ajaran Agama
Hindu Jakarta : Felita Nursatama Lestari.
Pendit Nyoman S. 1986. Bhagawad Gita. Jakarta : BP Dharma Nusantara
------------------------- 1995. Hindu dalam Tafsir Modern . Denpasar : Yayasan
Dharma Naradha.
Pudja C, Sudharta Tjokorde Rai. 1977. Manawa Dharmacastra. Jakarta :CV
Junasco
Purwadi dan Djoko Dwiyanto : 2008 Karaton Surakarta Yogyakarta, Panji Pustaka
Prabhakar Machwe. 2000. Kontribusi Hindu Terhadap ilmu Pengetahuan dan
Peradaban. Penerjemah Suamba Putu IB. Editor Yudha
TrigunaGde IB. Denpasar : Widya Dharma
Radhakrisnan S. 1947. Religion and sosiety. Pengantar I B Gde Yudha Triguna
2003. Denpasar : Widya dharma
Suamba, Ida bagus Putu dan Yudha Triguna Ida Bagus Gde, 2000,Kontribusi
Hindu terhadap Ilmu Pengetahuan dan Peradapan
Penulis yang mengirimkan naskah melakukannya dengan pengertian bahwa jika diterima untuk publikasi, hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke Widya Aksara sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya. Reproduksi bagian manapun dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan pengirimannya oleh segala bentuk atau media, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., Hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Widya Aksara. Namun, Penulis memiliki hak untuk yang berikut:
1. Duplikat semua atau sebagian dari materi yang diterbitkan untuk digunakan oleh penulis sendiri sebagai instruksi kelas atau materi presentasi verbal di berbagai forum;
2. Menggunakan kembali sebagian atau seluruh bahan sebagai kompilasi bahan untuk pekerjaan penulis;
3. Membuat salinan dari materi yang diterbitkan untuk didistribusikan di dalam institut tempat penulis bekerja.
STHD Klaten dan Widya Aksara melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan diterbitkan dalam jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Widya Aksara adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.