KONSEP WANITA JAWA SEBAGAI KANCA WINGKING DAN KORELASINYA DENGAN TUT WURI HANDAYANI
DOI:
https://doi.org/10.54714/jd.v3i1.51Keywords:
wanita jawa, kanca wingking, tut wuri handayaniAbstract
Wanita dan laki-laki adalah dua gender yang memili kodrat yang berbeda. Kodrat wanita di
antaranya: (1) menstruasi; (2) hamil; (3) melahirkan; (4) menyusui; (5) menopause. Berhubungan
dengan kodrat wanita tersebut, masyarakat Jawa menyebut wanita dengan istilah kanca wingking
(teman di belakang). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang makna sebenarnya
tentang konsep wanita sebagai kanca wingking pada masyarakat Jawa dan korelasinya dengan
makna tut wuri handayani. Sesuai dengan tujuan penulisan, metode yang digunakan dalam kajian
ini adalah metode deskriptif dan metode kajian pustaka. Metode analisis pustaka yaitu
menggunakan buku-buku, literatur ataupun bahan pustaka, kemudian mencatat atau mengutip
pendapat para ahli yang ada di dalam buku tersebut. Secara praktis, metode yang digunakan dalam
kajian ini dijabarkan dalam tiga metode sesuai dengan tahapan pelaksanaannya, yaitu: (1) metode
pengumpulan data; (2) metode analisis data; dan (3) metode penyajian hasil analisis. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsep kanca wingking dan istilah
tut wuri handayani, sehingga wanita bukanlah gender yang patut untuk ditindas, melainkan
menurut filosofi Jawa seharusnya wanita adalah makhluk yang dimuliakan karena dibalik gagasan
besar seorang laki-laki terdapat dorongan yang hebat dari seorang wanita.
References
Anwar, Dessy. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Abditama.
Aprijon, Efendi. Eksistensi Wanita dari Perspektif Islam. Jurnal Kajian Gender Muwazah Volume
Nomor 2. Dalam http://e-journal.stain-pekalongan.ac.id/ diunduh pada tanggal 28 Mei
Azzuhri, Muhandis. Pemberdayaan Perempuan dalam Membangun Budaya Anti Korupsi. Jurnal
Kajian Gender Muwazah Volume 3 Nomor 2. Dalam http://e-journal.stain-pekalongan.ac.id/
diunduh pada tanggal 28 Mei 2016.
Bratawijata, Thomas W. 1988. Upacara Perkawinan Adat Jawa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Handayani, Christina & Novianto, Ardian. 2004. Kuasa Wanita Jawa. Yogyakarta: PT LKiS
Pelangi Aksara
Kusumawati, Yunita. 2012. Peran Ganda Perempuan Pemetik Teh. Jurnal Komunitas Unnes
Volume 4 (2): 157-167.
Seri, Dian. 1996. Kisah dari Kampung Halaman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sukri, Sri S & Sofwan, Ridin. 2001. Perempuan dan Seksualitas dalam Tradisi Jawa,
Yogyakarta:Gama Media.
Sumarji, Nanang. 2013. Skripsi. Panyandra Dalam Upacara Panggih Pengantin Adat Jawa Di
Kabupaten Kebumen (Tinjauan Semantik Budaya). Unnes Semarang.
Jurnal Jawa Dwipa Volume 3 Nomor 1 Juni 2022 60
Sutopo, H.B (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Penerapannya dalam
Penulisan. Surakarta: UNS Press.
Syuqqah, Abdul H. 1999. Kebebasan Wanita Jilid 2. Jakarta: Gema Insani Press.
Wardhani, Nugraheni E. 2006. Laporan Penelitian. Kritik Sastra Feminis Sebagai Alternatif
Pengajaran Sastra. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Zahar, Iwan. Makalah. The integration Ki Hadjar Dewantara’s Taxonomy into Barrett ‘s criticism
model. Universiti Malaysia Kelantan.