UPACARA NYADRAN DI DESA SREBEGAN KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN SEBAGAI WUJUD PELAKSANAAN PITRA YADNYA DALAM AJARAN HINDU
DOI:
https://doi.org/10.54714/jd.v1i2.29Keywords:
Nyadran, Pitra yadnyaAbstract
Nyadran adalah tradisi yang masih lestari bagi masyarakat Jawa Tengah khususnya di Desa Srebegan Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten. Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat desa tidak peduli ia dari kelompok agama manapun, dan tidak ketinggalan bagi yang beragama Hindu ikut tampil dalam pelaksanaan upacara tersebut. Mereka secara bersama mempersipakan sarana prasarana upacara Nyadran. Keunikan inilah yang digali untuk mencari padanan upacara Nyadran yang dilakukan masyarakat Desa Srebegan dengan ajaran yadnya dalam agama Hindu. Adapun teori yang akan digunakan untuk menganalisa dan memecahkan upacara Nyadran di Desa Srebegan menggunakan teori Fungsi dan Religi. Metode yang digunakan pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Sedangkan analisa data menggunakan metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian yang ditemukan bahwa upacara Nyadran di Desa Srebegan kecamatan Ceper Kabupaten Klaten merupakan bentuk perubahan upacara Sraddha yang pernah dilakukan pada jaman Brahmana di India dan kemudian juga pernah dilakukan pada jaman Majapahit. Pelaksanaan Nyadran identik dengan ajaran pitra yadnya dalam ajaran Hindu. Tujuan Nyadran bagi masyarakat Desa Srebegan adalah untuk memohon perlindungan kepada Tuhan dan juga untuk menghormati para leluhur. Tujuan Nyadran selain berorientasi kepada Tuhan dan luluhur, juga digunakan sebagai sarana untuk mempertahankan pola hidup gotong royong dan menjaga kerukunan.
References
Bakker Sj, J.W.N 1994, Filsafat Kebudayan, Sebuah Pengantar, Yogyakarta Kanisius.
Beatty, Andrew, 2001, Variasi Agama Di Jawa Suatu Pendekatan Antropologis, Jakarta Murai Kencana.
Endraswara, Suwardi,2006, Mistik Kejawen, Yogyakarta, Narasi.
………….,2006, Mistik Kejawen, Sinkristisme, Simbolisme, Sufisme Dalam Budaya spiritual Jawa,Yogyakarta, Narasi.
Hariyono, 1996, Pemahaman Kontekstual Tentang Imu BudayaDasar,Yogyakarta Kanisius.
Herusatoto, Budiono, 2003. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta. Harmindita Graha Widia.
Koentjaraningrat,1985 Sejarah Teori Antropologi . Jakarta; U1 Press Kuntowijoyo, 2006 . Budaya dan Masyrakat. Yogyakarta.Tiara Kencana
Mulder,Niels,1983.Kebaktinan dan Kehidupan Sehari-hari Orang Jawa Kelangsungan dan Perubahan Kultural, Jakarta Gramedia.
Mulyasa, 2003. Simbolisme dan Mistisme Wayang, Jakarta, CV Haji Mas Agung
Nila, K. (Penerjemah). 1997. Mahanirwana Tantra;Artur Avalons Tantra of the Great Liberration, Denpasar.;Upada Sastra.
Purwadi,2005 ,Upacara Tradisional Jawa, Yogyakarta, Pustaka Belajar.
Raharjo, Heru,2009, Upacara Bersih Desa Dalam Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata di Gunungkidul, UNY.
Tirto Kusumo, 1931. De Garebegs in het Sultanaat Jogjakarta; H.Bunning
Tim Penyusun, Arti dan Fungsi Upakara,Bali: PDT .
Turner,Victor W.1967. Symbul In Ndempu Ritual, dalam Turner The Forrest of Symbol. Ithaca; Cornel University Press.
Utama, I Wayan Budi,2003. Hindu Bali, Hindu Nusantara dan Hindu India.
Yuniarthi, Ni Wayan. 2003. Tantra dan Seks. Surabaya.Paramita.
Zoetmulder ,P.J. 1994, Kalangwan; Sastra Jawa Kuno Selanyang Pandang(diterjamahkan Oleh Dick Harmoko dari Buku Kalangwan ; A Survey of Javanese Literature).Jakarta, B. Djembatan.
www.klatenkab.bps.go.
https://beritagar.id/artikel/telatah/sejarah-ritual-nyadran-di-jawa