Impelementasi Moderasi Beragama Dalam Upacara Nyadran Di Desa Prawatan Kabupaten Klaten

Authors

  • Shinta Tyas Pratisthita Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah

DOI:

https://doi.org/10.54714/jd.v4i2.69

Keywords:

Moderasi Beragama, Upacara Nyadran

Abstract

Moderasi beragama merupakan cara bersikap yang berada di pertengahan antara praktik keagamaan yang diyakini sendiri dengan menghormati praktik keagamaan yang dilakukan orang lain yang memiliki agama atau keyakinan yang berbeda. Salah satu upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Prawatan yang mengandung nilai moderasi beragama yaitu Nyadran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang implementasi moderasi beragama dalam upacara Nyadran di Desa Prawatan Kabupaten Klaten. Sesuai dengan tujuan penulisan, metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif dan metode kajian pustaka. Metode analisis pustaka yaitu menggunakan buku-buku, literatur ataupun bahan pustaka, kemudian mencatat atau mengutip pendapat para ahli yang ada di dalam buku tersebut.  Secara praktis, metode yang digunakan dalam kajian ini dijabarkan dalam tiga metode sesuai dengan tahapan pelaksanaannya, yaitu: (1) metode pengumpulan data; (2) metode analisis data; dan (3) metode penyajian hasil analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat bentuk implementasi yang nyata berkaitan dengan moderasi beragama yang terdapat dalam upacara Nyadran di Desa Prawatan Kabupaten Klaten.

 

 

References

Idham. (2019). Moderasi dalam Budaya Masyarakat Islam. Jakarta. Balitbang Diklat Kementerian Agama RI.

Parmajaya, IPG. (2017). Ajaran Tri Kaya Parisudha Sebagai Landasan Pendidikan Nilai Moral Dan Etika Dalam Membentuk Karakter Anak. Jurnal Purwadita Volume 1 No. 1. Diakses pada https://ejournal.iahntp.ac.id tanggal 25 Februari 2023.

Padet I.W. dan Krishna, I.B.W. (2018). Falsafah Hidup Dalam Konsep Kosmologi Tri Hita Karana. Jurnal Gentahredaya Volume 2 No.2. diakses pada https://stahnmpukuturan.ac.id tanggal 25 Februari 2023.

Wijaya, IKWB. (2018). Menanamkan Konsep Catur Paramita Pada Anak Usia Dini Di Lingkungan Keluarga Dan Sekolah. Jurnal Pratama Widya. Vol.2 no.3 diakses pada https://ejournal.ihdn.ac.id pada tanggal 23 Februari 2023.

Fauzian R, dkk. (2021). Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal dalam Upaya Membentuk Sikap Moderat Siswa Madrasah. AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies. Vol. 6 No. 1. Diakses dari https://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/alwijdan/article/view/933 pada tanggal 27 Februari 2023.

Rijal MK, Nasir M, dan Rahman F. (2022). Potret Moderasi Beragama di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Pusaka: Khazanah Keagamaan Vol. 10 No. 1. Diakses dari https://blamakassar.e-journal.id pada tanggal 27 Februari 2023.

Anwar, NA dan Muhayati,S. (2021). Upaya Membangun Sikap Moderasi Beragama Melalui Pendidikan Agama Islam pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Umum. Jurnal Al-Tadzkiyyah Vol.12 No.1. diakses dari http://ejournal.radenintan.ac.id/ pada tanggal 27 Februari 2023.

Widjaja, A.W. (1993). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara.

Effendi, O. U. (2009). Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Hasanah, H. (2013). Menakar Implikasi Psiko-sosio-religius Perayaan Imlek Etnis Thionghoa Lasem Rembang. Jurnal Penelitian Islam Empirik, 6(1), 88-106. DOI: http://dx.doi.org/10.21043/jupe.v8i1.1338

Parji. (2016). Socio-Cultural Values of Nyadran Traditional Ceremony in Tawun, Ngawi, East Java, Indonesia. Sosio Humanika Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusian, 9(2), 287-296. www.mindamasjournals.com/index.php/sosiohumanika.

Sendjaja. S. D. (1994). Teori Komunikasi. Jakarta. Universitas Terbuka.

Prasetyo, Y. E. (2010). Mengenal Tradisi Bangsa. Yogyakarta: PT. Insist Press.

Triyoso, J. D. (2021). Makna dan Fungsi Tradisi Upacara Nyadran di Dusun Ngadiboyo, Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk (Tintingan Folklor).

Published

2023-12-01

How to Cite

Shinta Tyas Pratisthita. (2023). Impelementasi Moderasi Beragama Dalam Upacara Nyadran Di Desa Prawatan Kabupaten Klaten. Jawa Dwipa, 4(2), 97-107. https://doi.org/10.54714/jd.v4i2.69

Issue

Section

Articles