BAKDO NYEPI BENTUK POLA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI DUKUH MUNGGUR DESA KEMBANGSARI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI

Authors

  • Dewi Melani Ambarsari Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah
  • Dewi Ayu Wisnu Wardani Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah
  • Toto Margiyono Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah

DOI:

https://doi.org/10.54714/jd.v2i1.35

Keywords:

Kata Kunci : Bakdo Nyepi, Pola Kerukunan, Umat Beragama

Abstract

Bakdo Nyepi secara umum adalah tradisi saling kunjung mengunjungi antar umat beragama. Tradisi ini dilaksanakan setahun sekali dua hari setelah umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian. Bakdo Nyepi yang dilakukan oleh masyarakat berlangsung selama tiga hari. Pola kerukunan antar umat beragama dalam Bakdo Nyepi terlihat dari persiapan pelaksanaan, berupa gotong royong pembersihan jalan, serta pemasangan umbul-umbul. Bentuk kerukunan yang lain, dalam kegiatan mengunjungi rumah warga, masyarakat tidak berjalan sendiri, namun bersama sama sehingga tampak rasa kebersamaan diantara pelaku Bakdo Nyepi. Pada intinya masyarakat yang ada memiliki satu pandangan untuk menciptakan kerukunan dalam hidup bermasyarakat. Hal ini sesuai dengan falsafah Jawa Rukun Agawe Santosa, Crah Agawe Bubrah. Dengan melihat bentuk dan pola kerukunan yang ada, maka dalam pelaksanaan Bakdo Nyepi terkandung nilai kearifan lokal, yaitu, Tepo Seliro, Asih Ing Sesami, Tuna Satak Bathi Sanak, serta Rukun Agawe Santosa, Crah Agawe Bubrah. Kehadiran Bakdo Nyepi dalam masyarakat Dukuh Munggur memberikan Efek terhadap masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Efek yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat ada dua bidang yaitu Efek ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Efek bidang ekonomi, pada umumnya masyarakat pengusaha roti, tenaga kerja, serta pedagang pakaian. Secara finansial omset pengusaha dan pedagang bertambah karena pesanan dan penjualan yang meningkat. Sedangkan bagi pekerja diberikan sekedar tunjangan dan untuk pengusaha kue sering diadakan kerja lembur karena pesanan yang berlipat. Bidang sosial kemasyarakatan meliputi meningkatnya kesadaran masyarakat akan kegotongroyongan. Selain dua bidang tersebut terlihat kesadaran anak untuk menghormati orang tua dengan membantu  meringankan pekerjaan semakin dirasakan oleh orang tua.

References

Abdullah,Irwan dkk. 2008. Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Bachtiar, Harsya W, 1997. Pengamatan Sebagai Sebuah Metode. Jakarta : Gramedia.

Badudu. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Bolong, Bartolomeus, 2013, Mencintai Perbedaan Renungan Lintas Iman Pluralisme dan Kerukunan,Kupang : Bonet Pinggupir.

Dep Dik Nas, 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Hermawan, Asep. 2004. Kiat Praktis Menulis Skripsi, Tesis,Desertasi. Jakarta : Ghalia Indonesia

Kanisius, Silvester. 2006. Allah Dan Pluralisme Religius. Jakarta : Obor.

Koentjaraningrat, 1987. Sejarah Teori Antropologi I, Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Pendit, S, 2005, Nyepi, Kebangkitan, Toleransi dan Kerukunan, Jakarta : Gramedia.

Poerwadarminta, WJ.S. 1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Purnomo, Aloys Budi, 2003. Membangun Teologi Inklusif-Pluralistik.Jakarta : Penerbit Buku Kompas

Romly, A.M. 2003. Fungsi Agama Bagi Manusia : Suatu Pendekatan Filsafat. Jakarta : PT.Bina Rena Pariwara.

Sedyawati, Edi. 1993. Filsafat Pancasila. Jakarta : Gramedia.

Spradley, James. P, 2006. Metode Etnografi, Yogyakarta : Tiara Wacana.

Sugira, I Ketut Suda. 2005. Visi dan Misi FKUB Dalam Memantapkan Kerukunan. Denpasar : Makalah.

Sutopo,H.B, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta : Universitas Sebelas Naret

Tim Penyusun. 2007. Manajemen Konflik Umat Beragama. Jakarta: PKUB Departemen Agama Republik Indonesia.

Tim Pustaka. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Phoenix

Tim Penyusun. 2009. Melintasi Sekat-Sekat Perbedaan Menuju Indonesia Baru Yang Pluralis & Inklusif. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama.

http://muhakbar-syukur.blogspot.com/

http://delanoprasetyo.blogspot.com/

(https://kbbi.web.id).

Published

2021-06-25

How to Cite

Dewi Melani Ambarsari, Dewi Ayu Wisnu Wardani, & Toto Margiyono. (2021). BAKDO NYEPI BENTUK POLA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI DUKUH MUNGGUR DESA KEMBANGSARI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI. Jawa Dwipa, 2(1), 14-33. https://doi.org/10.54714/jd.v2i1.35

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>